20 Rekaman CCTV Dikumpulkan, Polisi Dalami Kematian Janggal Diplomat Kemlu

Sahrul

Proses investigasi terkait kematian misterius seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) masih berlangsung intensif. Peristiwa tragis yang terjadi di sebuah rumah kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ini terus menyisakan tanda tanya besar, sementara aparat kepolisian kini mengandalkan jejak digital untuk merangkai kronologi kematiannya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa pihak penyidik telah mengamankan puluhan rekaman kamera pengawas yang terekam di sejumlah lokasi penting.
“Setidaknya penyelidik telah mengambil rekaman dari 20 titik,” kata Ade Ary saat ditemui wartawan, Kamis (24/7/2025).

Rekaman CCTV tersebut tidak hanya berasal dari rumah kos tempat ADP tinggal, tetapi juga diambil dari beberapa titik lain yang sempat dikunjungi korban, termasuk gedung Kementerian Luar Negeri RI. Puluhan bukti visual itu kini tengah dianalisis secara menyeluruh oleh tim ahli.
“Pemeriksaan barang bukti digital ini masih berlangsung yang dilakukan oleh rekan-rekan kami dari tim digital forensik dan analisis dari Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya,” jelasnya.

Selain mengumpulkan rekaman CCTV, penyidik juga telah memeriksa 15 saksi, mulai dari anggota keluarga, tetangga kos, hingga kolega kerja ADP. Polisi masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menguatkan analisis penyebab kematian.

Ade Ary menjelaskan, pemeriksaan mendalam turut melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran.
“Dalam proses autopsi ini juga dilibatkan ahli pendukung untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi, untuk dilakukan pemeriksaan apakah dalam jenazah ini ada kandungan kandungan zat kimia, racun, dan sebagainya,” ujarnya.

Tak hanya itu, pemeriksaan jaringan organ dalam korban pun dilakukan secara histopatologi, guna menyingkap potensi adanya penyakit yang tidak terdeteksi sebelumnya.
“Kemudian pemeriksaan pendukung lainnya dengan mengambil beberapa sampel organ dalam korban. Itu dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk melalukan pemeriksaan penyakit dalam,” imbuhnya.

Menariknya, penyelidikan ini juga merambah ranah psikologi forensik. Langkah tersebut dilakukan untuk memahami kondisi mental dan kepribadian ADP semasa hidup, sehingga dapat membantu mengungkap motif di balik tragedi ini.

Jasad ADP pertama kali ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Malam sebelumnya, Senin (7/7), korban diketahui sempat berada di area rooftop gedung Kemlu sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa di kamarnya. Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk mengusut kasus ini hingga tuntas dan menjawab teka-teki yang masih membayangi publik.

Also Read

Tags

Leave a Comment