Menjelang Idulfitri 2025, sejumlah pemudik memilih kendaraan roda tiga, bajaj, sebagai moda transportasi untuk pulang kampung. Keputusan ini diambil demi menghemat biaya perjalanan.
Pantauan di Jalur Pantura Kabupaten Bekasi, khususnya di Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Cikarang Barat, pada Kamis (27/3/2025), menunjukkan banyaknya bajaj yang membawa pemudik dengan muatan koper dan barang lainnya. Kendaraan mungil ini melaju menuju Karawang dan sekitarnya, membawa harapan dan semangat perantau yang rindu kampung halaman.
Hemat Ongkos dan Beri Sensasi Berbeda
Jali (55), seorang pemudik asal Subang, Jawa Barat, memilih mudik menggunakan bajaj bersama tiga rekannya dari Jakarta. Ia mengungkapkan bahwa transportasi ini menjadi solusi hemat biaya.
“Dari Roxi, Jakarta Barat mau ke Subang, empat orang,” ujar Jali.
Selain alasan ekonomis, Jali mengaku naik bajaj memberikan pengalaman unik yang tak bisa dirasakan dengan moda transportasi lain.
“Daripada naik bus berjubel-jubelan, mending enak naik bajaj. Pakai bajaj paling minimal habis Rp 100.000 lah sudah sama makan, bus belum tentu cukup segitu,” ungkapnya.
Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Jika di hari biasa perjalanan dari Jakarta ke Subang hanya memakan waktu lima jam, saat arus mudik seperti sekarang bisa mencapai tujuh jam karena kepadatan lalu lintas.
“Mulai masuk dari Bekasi itu udah macet,” ujarnya.
Suka Duka Mudik dengan Bajaj
Setiap tahun, Jali dan teman-temannya menikmati perjalanan mudik dengan bajaj, meski ada suka dan duka yang menyertainya. Kendala teknis seperti mogok di tengah jalan menjadi tantangan tersendiri, yang mengharuskan mereka meminta bantuan kendaraan lain untuk menarik bajaj.
Namun, ada pula keuntungan tersendiri. Menurut Jali, dengan naik bajaj, mereka lebih fleksibel untuk beristirahat kapan saja tanpa harus bergantung pada jadwal pemberhentian seperti di bus.
“Bisa santai, kapan pun kita bisa istirahat,” kata Jali.
Ia pun berharap arus lalu lintas lebih lancar agar perjalanan mudiknya tahun ini lebih nyaman dan cepat sampai di kampung halaman.