Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa dirinya tengah merencanakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, guna membahas kebijakan baru mengenai tarif impor yang diterapkan oleh Washington. Prabowo berharap Trump akan memberi kesempatan waktu untuk bertemu dan melakukan dialog terkait isu ini.
“Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan ya,” ujar Prabowo dalam sebuah sesi konferensi pers yang digelar di Antalya, Turki, yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu (12/5/2025).
Di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara Amerika Serikat dan China, yang keduanya saling mengenakan tarif impor satu sama lain, Prabowo berharap bahwa konflik dagang tersebut bisa segera mencapai titik temu yang menguntungkan bagi kedua negara. “Saya berharap pada akhirnya, mereka akan mencapai kesepakatan, saya harap,” tambahnya dengan penuh harapan.
Namun, meski turut prihatin dengan ketegangan tersebut, Prabowo menegaskan sikap netral Indonesia dalam konflik dagang ini. Menurutnya, Indonesia tidak berpihak pada satu pihak pun. “Tidak, tidak. Kami menghormati semua negara. Kami menganggap China sebagai teman baik kami. Kami juga menganggap AS sebagai teman baik. Kami ingin menjadi jembatan,” jelas Prabowo.
Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menghentikan hubungan kerja sama ekonomi dengan negara manapun, termasuk China, meskipun adanya dampak dari perang dagang ini. “Oh tidak mungkin, China sangat dekat dengan Indonesia,” kata Prabowo saat ditanya apakah Indonesia akan memutuskan hubungan ekonomi dengan China akibat ketegangan tersebut.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip hubungan internasional yang seimbang, Indonesia bertekad untuk tetap mempertahankan kedekatannya dengan semua negara besar, tanpa mengabaikan prinsip saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan yang direncanakan ini menggambarkan betapa pentingnya diplomasi internasional dalam mengelola tantangan perdagangan global. Dengan sikap bijaksana dan komitmen terhadap perdamaian serta kesejahteraan bersama, Prabowo berusaha menciptakan ruang bagi Indonesia untuk menjadi aktor yang mempererat hubungan antarnegara besar, tanpa terjebak dalam dinamika persaingan yang merugikan.
Prabowo menunjukkan sikap yang penuh kehati-hatian dalam menghadapi pergeseran ekonomi global ini, sembari tetap menjunjung tinggi kedaulatan dan kepentingan ekonomi Indonesia.