Rusia Kirim Tim Penyelamat untuk Bantu Padamkan Kebakaran Pasca Ledakan di Pelabuhan Iran

Sahrul

Rusia mengambil langkah cepat untuk memberikan bantuan kepada Iran setelah terjadi ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee, yang terletak di selatan negara tersebut, dekat Selat Hormuz. Dalam upaya untuk mengendalikan dampak dari bencana ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengiriman tim penyelamat untuk bergabung dalam operasi pemadaman kebakaran yang melanda pelabuhan tersebut.

Menurut pernyataan resmi dari Kedutaan Besar Rusia, sejumlah pesawat yang membawa para spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia telah diberangkatkan untuk memberikan bantuan kepada pihak berwenang Iran. “Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pengiriman segera beberapa pesawat yang membawa spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia,” ujar kedutaan besar Rusia dalam sebuah pengumuman yang dilansir oleh AFP pada Senin (28/4/2025). “Tim penyelamat akan dikirim untuk membantu operasi pemadaman kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee,” lanjut pernyataan tersebut.

Ledakan yang terjadi pada hari Sabtu (26/4) tersebut telah mengakibatkan kerusakan parah, dengan korban jiwa yang terus bertambah. Hingga laporan terakhir, sebanyak 40 orang dipastikan tewas akibat ledakan tersebut, dan lebih dari seribu orang lainnya mengalami luka-luka. Hal ini disampaikan oleh Mohammad Ashouri, pejabat provinsi Hormozgan, yang memberikan informasi kepada media pada Minggu (27/4/2025). “Untuk saat ini, 40 orang telah kehilangan nyawa akibat cedera yang disebabkan oleh ledakan tersebut,” kata Ashouri dalam wawancara dengan televisi pemerintah.

Kebakaran besar yang terjadi di pelabuhan tersebut diduga berasal dari ledakan yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia berbahaya. Dalam siaran televisi pemerintah, kantor bea cukai pelabuhan menyebutkan bahwa ledakan mungkin dipicu oleh kebakaran yang terjadi di salah satu area penyimpanan. Beberapa kontainer yang berisi bahan-bahan berbahaya telah meledak, memicu kebakaran yang semakin meluas.

Sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, sebagaimana dilaporkan oleh The New York Times, mengungkapkan bahwa bahan yang meledak di pelabuhan tersebut kemungkinan adalah natrium perklorat, bahan utama dalam pembuatan bahan bakar padat untuk rudal. Bahan kimia ini, yang sangat reaktif, dapat menyebabkan ledakan besar ketika terpapar api.

Bencana ini terjadi di tengah pentingnya Pelabuhan Shahid Rajaee sebagai jalur perdagangan utama di wilayah selatan Iran, yang terletak dekat dengan Selat Hormuz, salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia untuk distribusi minyak global. Seperlima dari produksi minyak dunia melewati selat ini, menjadikannya titik strategis yang sangat vital bagi ekonomi global.

Meskipun bencana ini telah menyebabkan kerusakan signifikan, langkah cepat yang diambil oleh Rusia dalam mengirimkan tim penyelamat menunjukkan solidaritas antar negara dalam menghadapi bencana. Sementara itu, pihak berwenang di Iran terus berusaha mengendalikan api dan menangani dampak dari ledakan besar yang telah mengguncang pelabuhan vital tersebut.

Ke depannya, bantuan internasional seperti yang diberikan Rusia dapat menjadi faktor kunci dalam mempercepat pemulihan di area yang terdampak. Namun, hingga saat ini, upaya pemadaman api dan penanganan korban masih menjadi prioritas utama bagi pihak berwenang Iran.

Also Read

Tags

Leave a Comment