Langit Israel Bergemuruh, Rudal Iran Terdeteksi Sistem Pertahanan

Sahrul

Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali membara setelah langit Tel Aviv dan sejumlah wilayah utara Israel diselimuti oleh suara menggelegar sirene peringatan udara pada Selasa (17/6). Alarm tersebut menandai peringatan atas rentetan rudal yang dilaporkan ditembakkan dari Iran ke wilayah Israel, mempertegas eskalasi konflik yang telah berlangsung berhari-hari.

Seperti suara trompet di medan perang, sirene itu membelah keheningan dan mendorong warga untuk segera mencari perlindungan. Pihak militer Israel pun mengonfirmasi bahwa sistem deteksi mereka telah menangkap pergerakan rudal dari arah Iran menuju wilayah kedaulatan mereka.

“Beberapa saat yang lalu, sirene berbunyi di beberapa wilayah di Israel setelah teridentifikasinya rudal yang diluncurkan dari Iran ke Negara Israel,” kata militer Israel diberitakan AFP.

Peristiwa ini menandai kali ketujuh sejak Senin lalu, ketika alarm serangan udara harus dibunyikan sebagai respon atas ancaman yang terus-menerus datang dari lintas batas negara. Dengan situasi yang makin tidak menentu, militer Israel meminta warganya untuk tetap berada di tempat perlindungan dan mematuhi instruksi keselamatan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa sebagian besar rudal yang diluncurkan telah berhasil digagalkan sebelum mencapai sasaran, berkat sistem pertahanan canggih yang diaktifkan segera setelah sirene pertama kali berbunyi.

“Sistem pertahanan beroperasi untuk mencegat ancaman,” kata militer Israel, diberitakan CNN.

Sebelum rentetan rudal dari Iran ini, Israel sendiri telah lebih dulu meluncurkan serangan udara yang diarahkan ke fasilitas rudal dan drone di Iran pada hari yang sama. Media lokal di Iran melaporkan adanya dentuman keras di kota Isfahan, yang dikenal sebagai lokasi sensitif karena terdapat fasilitas nuklir strategis di dalamnya.

Sebagai balasan, Iran menyatakan bahwa mereka menyasar berbagai instalasi keamanan penting milik Israel, termasuk markas intelijen Mossad dan pangkalan angkatan udara. Serangan ini merupakan bagian dari respons Iran atas eskalasi sebelumnya yang mereka nilai sebagai bentuk agresi.

Di sisi lain, data korban akibat konflik yang terus bergulir ini terus bertambah. Hingga hari Minggu, pihak Iran melaporkan bahwa serangan udara dari Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang, dengan lebih dari 1.200 lainnya mengalami luka-luka. Korban tewas termasuk tokoh militer berpangkat tinggi serta ilmuwan di bidang nuklir.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan sejumlah serangan ke Israel yang telah mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan mencederai sekitar 592 orang.

Analisis Singkat:
Serangan balasan antara dua kekuatan regional ini semakin memperburuk stabilitas Timur Tengah. Setiap rudal yang ditembakkan bukan hanya melukai tanah dan manusia, tetapi juga menyalakan bara konflik yang sulit dipadamkan. Dunia internasional pun semakin mencemaskan potensi perluasan konflik yang bisa menyeret negara-negara lain ke dalam lingkaran api ketegangan geopolitik.

Also Read

Tags

Leave a Comment