Menteri Perindustrian Desak Toyota hingga Suzuki-Daihatsu Tak Lakukan PHK Massal

Sahrul

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan pesan tegas kepada tiga raksasa otomotif asal Jepang—Toyota, Suzuki, dan Daihatsu—agar tidak menaikkan harga kendaraan maupun memangkas jumlah tenaga kerja di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Agus dalam momentum pertemuan dengan para prinsipal perusahaan di Paviliun Indonesia saat menghadiri World Expo 2025 di Osaka, Jepang, Kamis (11/7/2025).

Langkah ini mencerminkan keprihatinan pemerintah atas dinamika ekonomi global yang masih penuh gejolak, serta antisipasi terhadap potensi guncangan dalam industri otomotif domestik jika harga kendaraan melonjak atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi secara besar-besaran.

“Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional,” ujar Agus, dikutip Senin (14/7/2025).

Sektor otomotif diibaratkan sebagai tulang punggung dari tubuh industri nasional. Ia menjadi penggerak vital yang menyerap banyak tenaga kerja sekaligus berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui nilai investasi, ekspor, dan pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Maka dari itu, Menperin berharap agar ketiga produsen tidak mengambil langkah yang justru akan memperlemah sendi-sendi ekonomi rakyat.

“Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino,” ucapnya.

Menurut data Kemenperin, industri kendaraan bermotor di Tanah Air memiliki skala produksi besar, khususnya di segmen roda empat, roda dua, dan roda tiga. Untuk kendaraan roda empat saja, terdapat 32 produsen aktif dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun. Industri ini mampu menyerap sekitar 69.390 tenaga kerja langsung, dengan realisasi investasi menyentuh angka Rp 143,91 triliun.

Namun, angin lesu menerpa sektor ini sepanjang paruh pertama tahun 2025. Penjualan mobil tercatat hanya 374.741 unit pada Januari–Juni, merosot 8,6% atau sekitar 35.279 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan angka 410.020 unit.

Situasi ini turut dirasakan oleh Suzuki. Chairman Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki, dalam pertemuan tersebut menyampaikan kekhawatirannya terhadap penurunan penjualan kendaraan niaga ringan seperti Suzuki Carry—salah satu produk andalan mereka di pasar Indonesia. Meski demikian, Suzuki memastikan tidak akan melakukan PHK terhadap para pekerjanya di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Menperin Agus menegaskan bahwa pemerintah sedang mengevaluasi berbagai langkah pemulihan, termasuk melalui dorongan pembelian kendaraan niaga oleh pemerintah daerah dan insentif fiskal bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Langkah ini diharapkan menjadi angin segar bagi industri otomotif nasional agar tetap bisa berdiri tegak di tengah badai ekonomi global. Sinyal dari pemerintah ini juga menjadi ajakan bagi pelaku industri untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha dan kesejahteraan pekerja.

Also Read

Tags

Leave a Comment