Samsung kembali mengukir pencapaian melalui kehadiran Galaxy Z Fold7, yang kini dinobatkan sebagai ponsel layar lipat bergaya buku paling ramping sejagat. Namun menariknya, gelar ini bukan sekadar klaim sepihak dari pabrikan asal Korea Selatan itu, melainkan hasil pengujian langsung dari pihak independen.
Dua sumber terpercaya di kalangan pengamat teknologi, leaker Ice Universe dan akun pengulas gadget @feni_book, telah melakukan pengukuran fisik untuk membuktikan siapa sebenarnya raja kelangsingan di dunia ponsel lipat.
Ice Universe menyuguhkan perbandingan visual dalam bentuk video antara Galaxy Z Fold7 dan Honor Magic V5. Di atas kertas, Honor mengusung ketebalan 8,8 mm pada varian warna Ivory White, sementara Fold7 tercatat memiliki tebal 8,9 mm. Namun, kenyataan berkata lain. Lapisan pelindung layar bawaan pada Magic V5, yang tidak disertakan dalam hitungan spesifikasi resmi, ternyata membuat perangkat ini terlihat dan terasa lebih gemuk saat digunakan sehari-hari. Di sisi lain, Galaxy Z Fold7 hadir tanpa pelindung layar tambahan, menjadikan ukurannya lebih representatif terhadap kenyataan.
Sementara itu, @feni_book turut menyumbang pembuktian lewat serangkaian uji banding antara Galaxy Z Fold7, Oppo Find N5, dan Honor Magic V5. Data yang diperoleh menunjukkan konsistensi posisi Fold7 sebagai perangkat terpipih di kelasnya.
Ketika sisi kiri ponsel diukur, Fold7 mencatat angka 4,287 mm, unggul tipis atas Find N5 di 4,282 mm dan jauh di bawah Magic dengan 4,536 mm. Pada sisi kanan, Fold7 menunjukkan ukuran 4,299 mm, lebih kecil dibandingkan Find N5 (4,390 mm) dan Magic (4,611 mm).
Tak hanya dalam posisi terbuka, ketika ponsel dilipat pun Galaxy Z Fold7 tetap unggul dalam kepraktisan bentuk. Ketebalan Fold7 saat dilipat adalah 8,790 mm, lebih tipis dari Find N5 (9,192 mm) dan Magic (9,417 mm).
Meski begitu, perbedaan milimeter semata atau bahkan selisih berat seberat selembar kertas kerap tidak terasa dalam aktivitas harian. Ukuran seperti 0,1 mm mungkin terdengar menggiurkan dalam kampanye pemasaran, namun para pakar teknologi menyarankan agar konsumen lebih cermat dalam mempertimbangkan fitur lainnya yang lebih fungsional.
Dalam laporan dari GSM Arena disebutkan, “Perbedaan ketebalan 0,1 mm atau berat 1 gram mungkin terdengar mengesankan dalam iklan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, perbedaan ini hampir tidak terasa. Klaim seperti “tertipis di dunia” atau “teringan di dunia” sering digunakan untuk menarik perhatian konsumen, tetapi apakah benar-benar relevan?”
Pasalnya, dalam era ponsel pintar yang semakin canggih, kenyamanan tidak hanya diukur dari dimensi fisik, tetapi juga dari kualitas interaksi digital yang ditawarkan. Maka, tak heran jika Samsung turut membekali Galaxy Z Fold7 dengan fitur-fitur unggulan lainnya.
Contohnya, pengalaman multitasking yang lebih optimal, sinkronisasi menyeluruh dengan ekosistem Samsung, serta layar dan kamera yang terus disempurnakan, menjadi faktor yang jauh lebih signifikan dibanding sekadar kompetisi ketebalan.
Sebagaimana ditekankan kembali dalam kutipan dari GSM Arena:
“Faktanya, banyak ponsel layar lipat modern, termasuk Galaxy Z Fold7, sudah cukup tipis dan ringan untuk memberikan kenyamanan maksimal, baik saat dilipat maupun dibuka. Merek-merek besar sering memanfaatkan perbedaan kecil ini untuk memasarkan produk mereka, tetapi para ahli menyarankan konsumen untuk fokus pada fitur lain yang lebih berdampak, seperti kualitas layar, performa kamera, daya tahan baterai, atau fitur perangkat lunak yang mendukung produktivitas.”
Jadi, meskipun Galaxy Z Fold7 layak disebut sebagai permata tertipis di ranah ponsel lipat, pengguna disarankan melihat lebih dalam—bukan hanya pada fisiknya, namun juga pada kemampuan perangkat dalam mendukung aktivitas harian secara nyata.