Waspada! Modus Pembajakan WhatsApp Terbaru Makan Banyak Korban

Sahrul

Aplikasi pesan instan populer WhatsApp kembali menjadi “ladang perburuan” bagi para pelaku kejahatan digital. Modus penipuan yang beredar semakin beragam, mulai dari undangan palsu yang menjebak, akun kloning yang menyamar sebagai perusahaan resmi, hingga skema pencurian identitas yang merugikan banyak pengguna.

Namun kini, ancaman yang muncul bukan sekadar tipu daya klasik. WhatsApp mengungkap adanya serangan siber berteknologi tinggi yang memanfaatkan celah keamanan pada perangkat Apple. Ironisnya, dampaknya tak hanya terbatas pada pengguna iPhone, tetapi juga merembet ke perangkat Android.

Dampak terhadap Masyarakat Sipil

Seorang peneliti di Amnesty International menyampaikan bahwa anggota kelompok masyarakat sipil ikut terkena imbas dari serangan ini. Identitas mereka memang tidak dipublikasikan, namun hal ini memberi gambaran bahwa target serangan bukan hanya individu biasa, melainkan juga pihak yang bergerak di sektor advokasi dan kemanusiaan.

Dalam pernyataan resminya, WhatsApp memastikan bahwa celah keamanan yang sempat dieksploitasi peretas sudah diperbaiki. Patch atau tambalan keamanan tersebut dirilis untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.

WhatsApp menyatakan bahwa kurang dari 200 pengguna di seluruh dunia berpotensi terdampak, dikutip dari Reuters, Senin (1/9/2025).

Investigasi Amnesty

Donncha O Cearbhaill, Kepala Laboratorium Keamanan Amnesty, mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah mengumpulkan data forensik dari para korban potensial. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola serangan sekaligus menelusuri dampak lebih luas yang mungkin terjadi.

Dalam sebuah unggahan di X, ia mengatakan bahwa tanda-tanda awal menunjukkan bahwa peretasan tersebut “berdampak pada pengguna iPhone dan Android, termasuk individu masyarakat sipil.”

Peringatan dari Cearbhaill juga menyinggung kemungkinan bahwa aplikasi lain, selain WhatsApp, ikut terdampak oleh kampanye mata-mata siber ini. Hal tersebut memperkuat dugaan bahwa serangan dilakukan oleh kelompok dengan kemampuan teknis tinggi dan tujuan yang lebih besar daripada sekadar pencurian akun.

Serangan Siber: Ancaman yang Kian Kompleks

Serangan ini mengingatkan publik bahwa kejahatan digital kini semakin kompleks, tidak lagi sekadar jebakan link atau pesan palsu, melainkan menyusup melalui celah keamanan perangkat. Ibarat “pintu rahasia” dalam sebuah rumah, kerentanan itu bisa dimanfaatkan untuk masuk tanpa izin dan mencuri privasi pemiliknya.

Pengguna WhatsApp, baik iPhone maupun Android, diimbau untuk selalu memperbarui aplikasi dan sistem operasi perangkatnya. Dengan begitu, tambalan keamanan yang dirilis dapat berfungsi maksimal. Selain itu, kewaspadaan dalam menerima pesan dari sumber yang tidak dikenal juga menjadi benteng pertahanan utama dari jebakan siber.

Also Read

Tags