Purbaya Jadi Sorotan, Ini Sebutan Media Asing untuk Menteri Keuangan RI

Sahrul

Pergantian pucuk pimpinan di Kementerian Keuangan Indonesia ternyata tidak hanya menjadi sorotan dalam negeri, tetapi juga menjadi perhatian media global. Nama Purbaya Yudhi Sadewa, yang resmi menggantikan Sri Mulyani pada 8 September, kini menghiasi berbagai pemberitaan mancanegara.

Salah satu media asal Singapura, The Straits Times, bahkan menempelkan label unik kepada Purbaya. Dalam laporannya pada 12 September, mereka menulis dengan judul yang cukup mencolok: “Menteri Keuangan baru Indonesia yang bergaya koboi bertaruh besar ke pertumbuhan ekonomi.” Julukan “koboi” seakan memberi gambaran bahwa Purbaya dipandang sebagai sosok yang berani, lugas, bahkan cenderung nekat dalam mengambil keputusan ekonomi.

Tak hanya dari Singapura, media asal Inggris, Financial Times (FT), juga menurunkan artikel pada 11 September dengan tajuk “Ekonomi Indonesia perlu dibenahi. Akan kah menteri baru mampu menangani?” Artikel tersebut menyoroti rekam jejak Purbaya yang dikenal kerap melontarkan pernyataan kontroversial, termasuk kritik keras terhadap lembaga internasional. Misalnya, ia pernah menyebut IMF bodoh serta menilai ada kesalahan kebijakan fiskal maupun moneter di masa lampau, yang kemudian memicu demonstrasi di Tanah Air.

FT juga mengungkapkan bahwa rekan-rekan Purbaya sendiri menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang “bergaya koboi.” Istilah ini bukan sekadar sebutan, melainkan sebuah metafora yang mengilustrasikan gaya kepemimpinan yang penuh spontanitas, seakan menunggang kuda liar di padang luas tanpa rasa takut, meskipun penuh risiko.

Lebih jauh, media Inggris itu menilai penunjukan Purbaya sebagai Menkeu adalah salah satu pertaruhan besar Presiden Prabowo Subianto di tahun pertamanya menjabat. Langkah ini membuat sebagian ekonom merasa cemas, sebab mereka khawatir kebijakan fiskal Indonesia bisa melewati ambang batas defisit yang ditetapkan pemerintah sendiri, yang pada akhirnya berpotensi mengguncang stabilitas pasar.

Kekhawatiran tersebut kian besar karena kondisi domestik saat ini sedang dililit berbagai tantangan. FT menulis bahwa Indonesia tengah menghadapi perlambatan konsumsi masyarakat, lemahnya daya beli, serta rapuhnya pasar tenaga kerja. Gambaran ini bagaikan perahu yang berlayar di laut bergelombang, membutuhkan nakhoda yang benar-benar mampu menjaga keseimbangan.

Namun, di tengah keraguan itu, Purbaya justru menunjukkan nada optimis. Ia menegaskan kesiapannya untuk mengejar target besar yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Pak Prabowo bilang kita akan menciptakan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Saya senang juga, bagus nih, kita kejar. Enggak gampang, tapi mungkin,” kata Purbaya.

Optimisme tersebut memberi sinyal bahwa ia tidak ingin hanya menjadi penjaga stabilitas, tetapi juga aktor yang menggenjot percepatan ekonomi. Kini, sorotan dunia tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil Purbaya. Apakah julukan “koboi” akan menjadi gambaran nyata keberaniannya dalam menakhodai perekonomian Indonesia, atau justru menjadi taruhan besar yang penuh risiko?

Also Read

Tags