Radiasi di Cikande Mencemaskan, DPR Ingatkan Bahaya Layaknya Chernobyl

Sahrul

Tingkat radiasi di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, kini menjadi sorotan serius setelah terungkap temuan paparan cesium-137 yang mencapai 875.000 kali lipat dari ambang batas aman. Situasi ini mendorong anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, untuk mengingatkan pemerintah agar bergerak cepat demi keselamatan masyarakat.

Daniel menilai kondisi tersebut bukan sekadar persoalan teknis lingkungan, melainkan ancaman kesehatan massal yang bisa berdampak luas jika tidak segera ditangani. Ia mendesak evakuasi warga sekitar lokasi agar potensi bencana kemanusiaan dapat dicegah sejak dini.

“Kita tidak ingin seperti kasus radiasi radioaktif di berbagai belahan dunia seperti Chernobyl,” ujar Daniel.

Nama Chernobyl sendiri bukan sekadar catatan sejarah, melainkan simbol tragedi nuklir paling kelam di dunia. Wilayah di Ukraina itu luluh lantak akibat ledakan reaktor PLTN pada masa Uni Soviet, menyebabkan radiasi menyebar luas dan membuat kawasan tersebut tak lagi layak huni hingga puluhan tahun kemudian.

Daniel menyadari kasus di Cikande tidak identik dengan skenario Chernobyl. Namun, menurutnya, keselamatan masyarakat harus diperlakukan sebagai prioritas utama, mengingat paparan cesium-137 bukan ancaman yang bisa diremehkan. Dampaknya dapat muncul secara tiba-tiba atau bahkan terasa bertahun-tahun ke depan.

“Segera lakukan tindakan,” kata Daniel.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup bersama badan pengawas terkait telah menetapkan Kawasan Industri Cikande sebagai Kejadian Khusus Pencemaran Radiasi. Pemeriksaan kesehatan terhadap sejumlah pekerja dan warga juga mulai dilakukan untuk mendeteksi potensi dampak awal.

Namun Daniel menekankan, upaya tersebut harus dilengkapi dengan langkah pengawasan ketat dan koordinasi lintas sektor. Jika tidak dilakukan pengendalian menyeluruh, maka paparan radiasi berpotensi menyebar ke area yang lebih luas.

“Radiasi yang mencapai 875.000 kali ini tentu sangat-sangat berbahaya, dan apabila tidak dilakukan lokalisasi, akan meningkat dan berdampak secara luas,” tutur Daniel.

Ia juga mengingatkan bahwa penanganan krisis ini tidak bisa dilakukan secara parsial. Pemerintah perlu melibatkan ahli nuklir nasional dan internasional agar strategi penanggulangannya lebih komprehensif. Daniel menyebut, temuan ini menjadi sinyal keras akan pentingnya kesiapsiagaan nasional terhadap ancaman bahan radioaktif.

“Komisi IV dalam rapat nanti akan melakukan rakor secara menyeluruh dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk mencari solusi permanen atas kejadian khusus dan luar biasa ini,” tegas Daniel.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol yang meninjau langsung kawasan tersebut menyatakan bahwa temuan radiasi di beberapa titik mencapai level ekstrem. Angka ini jauh di atas batas aman radiasi yang seharusnya hanya 0,11 microsievert per jam.

“Telah terdeteksi beberapa titik lokasi yang memiliki pancaran sumber radiasi dari radionuklida, salah satunya bahkan mencapai angka 33.000 microsievert per hour atau 875.000 kali dari background alam,” kata Hanif kepada wartawan di Cikande, Senin (13/10/2025).

Pemeriksaan kesehatan sementara menunjukkan sembilan pekerja dinyatakan positif terpapar radioaktif cesium-137. Kasus ini pertama kali mencuat setelah otoritas Amerika Serikat menolak impor udang dari Indonesia akibat terdeteksi mengandung radiasi. Setelah dilakukan pelacakan, sumber kontaminasi diduga berasal dari kawasan industri Cikande.

Investigasi awal menemukan bahwa pabrik peleburan logam di sekitar kawasan pengemasan udang menjadi titik potensial sumber radiasi. Logam yang dilebur di pabrik tersebut diketahui berasal dari Filipina.

Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa pengelolaan bahan berpotensi radioaktif di kawasan industri harus diawasi secara ketat. Jika tidak, risiko paparan radiasi bukan hanya mengancam masyarakat lokal, tapi juga dapat menimbulkan dampak lingkungan dan ekonomi berskala global. Pemerintah kini dihadapkan pada tugas berat: menutup sumber radiasi, mengevakuasi warga rentan, dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Also Read

Tags