Apple tampaknya tengah bersiap menghadirkan revolusi baru dalam lini ponsel pintarnya. Menurut laporan dari media teknologi Korea Selatan, seri iPhone 18 standar disebut akan mengalami peningkatan memori yang luar biasa signifikan—sebuah langkah besar yang menandai babak baru dalam evolusi performa iPhone.
Dilaporkan oleh The Bell dan dikutip Gizmochina pada Sabtu (25/10/2025), iPhone 18 dikabarkan bakal dibekali RAM hingga 12GB. Angka ini bukan sekadar tambahan kapasitas biasa, melainkan peningkatan sekitar 50 persen lebih besar dibandingkan iPhone 17 standar. Sebagai perbandingan, kapasitas sebesar itu sebelumnya hanya bisa ditemukan pada varian kelas atas seperti iPhone 17 Pro dan Pro Max.
Digenjot Demi Kecerdasan Buatan
Langkah Apple ini bukan sekadar upaya menaikkan spesifikasi di atas kertas. Peningkatan RAM dikaitkan erat dengan rencana besar Apple dalam memperluas penerapan Apple Intelligence—ekosistem kecerdasan buatan internal yang menjadi fokus utama perusahaan di era baru komputasi pintar.
Sistem Apple Intelligence bekerja berdasarkan prinsip on-device processing, atau pemrosesan langsung di perangkat tanpa harus mengandalkan server cloud. Pendekatan ini membutuhkan memori yang besar dan cepat, sebab setiap perintah berbasis AI—mulai dari pengenalan suara, penyuntingan gambar otomatis, hingga analisis perilaku pengguna—dijalankan secara lokal di iPhone.
Kapasitas RAM yang besar memastikan proses berjalan mulus dan cepat, sekaligus menjaga privasi serta keamanan data pengguna, dua hal yang selalu menjadi pilar utama citra Apple di mata publik global.
Didukung Raksasa Korea Selatan
Untuk mewujudkan ambisi besar tersebut, Apple tak bergerak sendirian. Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung Electronics, disebut bakal menjadi pemasok utama modul RAM LPDDR5X generasi terbaru yang akan digunakan pada iPhone 18.
Teknologi LPDDR5X menjanjikan kecepatan transfer data yang lebih tinggi sekaligus efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan chip RAM pendahulunya. Kombinasi keduanya akan membuat iPhone 18 mampu menjalankan berbagai fitur AI tanpa mengorbankan daya tahan baterai—sebuah keseimbangan yang menjadi tantangan utama dalam pengembangan perangkat cerdas modern.
Meski Samsung disebut sebagai mitra utama, Apple juga dikabarkan menggandeng SK Hynix dan Micron Technology guna memastikan rantai pasok tetap stabil. Langkah diversifikasi ini menunjukkan betapa pentingnya komponen RAM bagi proyek besar Apple ke depan, terutama menjelang peluncuran iPhone 18 yang diperkirakan akan menyedot permintaan pasar sangat tinggi.
Fondasi Baru untuk Masa Depan iPhone
Peningkatan RAM bukan sekadar soal mempercepat multitasking atau membuka lebih banyak aplikasi secara bersamaan. Lebih dari itu, keputusan ini menjadi pondasi penting untuk membangun masa depan on-device AI yang semakin cerdas dan mandiri.
Dengan dukungan RAM 12GB, iPhone 18 diharapkan menjadi salah satu perangkat paling bertenaga di pasaran—tidak hanya sekadar cepat, tapi juga adaptif terhadap kebutuhan pengguna di era kecerdasan buatan.
Apple tampaknya ingin membuktikan bahwa inovasi sejati tidak hanya terletak pada desain dan kamera, melainkan juga pada otak digital di balik layar—tempat di mana AI dan hardware berpadu untuk menciptakan pengalaman yang lebih manusiawi, pribadi, dan aman.






