Menlu Sugiono Serukan Dukungan Global bagi Upaya Perdamaian di Gaza

Sahrul

Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berdiri di garis depan dalam mendukung terciptanya perdamaian di Gaza. Dalam pandangannya, setiap langkah menuju perdamaian harus memiliki landasan hukum yang sah dan pengakuan internasional agar proses tersebut dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikan Sugiono dalam Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Palestina yang digelar di Istanbul, Turki, pada Senin (3/11/2025). Dalam forum yang mempertemukan para diplomat dari berbagai negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tersebut, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai negara yang konsisten memperjuangkan keadilan dan kedaulatan rakyat Palestina.

“Kami mendukung langkah nyata menuju perdamaian, namun pelaksanaannya harus berada di bawah mandat resmi PBB atau mekanisme lain yang sah. Kejelasan mandat sangat penting agar proses ini memiliki legitimasi dan dapat diimplementasikan secara efektif,” ujar Menlu Sugiono.

Mendorong Mandat Global yang Kuat

Menurut Sugiono, mandat internasional yang jelas ibarat fondasi yang kokoh bagi bangunan perdamaian. Tanpa dasar tersebut, setiap kesepakatan damai berisiko runtuh seperti rumah yang dibangun di atas pasir. Indonesia, kata dia, ingin memastikan bahwa inisiatif yang diambil bukan sekadar seruan moral, melainkan langkah nyata yang diakui dunia dan dapat dilaksanakan di lapangan.

Dukungan ini sejalan dengan proposal damai dan kesepakatan yang sebelumnya disusun di Sharm El Sheikh, yang menjadi salah satu peta jalan menuju penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina. Dalam pertemuan di Istanbul, Indonesia menekankan pentingnya menyatukan pandangan negara-negara anggota OKI agar arah diplomasi perdamaian tetap sejalan dan saling memperkuat.

Koordinasi Antarnegara OKI Diperkuat

Sugiono juga menyoroti peran penting koordinasi antarnegara Islam untuk memastikan suara yang disampaikan di dunia internasional terdengar bulat dan tegas. Tanpa sinergi, upaya perdamaian mudah terpecah oleh kepentingan politik dan tekanan geopolitik dari luar kawasan.

Ia menekankan bahwa kerja sama di bawah payung Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bukan hanya bentuk solidaritas spiritual, tetapi juga strategi diplomatik yang krusial untuk memastikan solusi dua negara dapat terwujud dan hak rakyat Palestina memperoleh jaminan yang sah di mata dunia.

Diplomasi Indonesia di Forum Dunia

Pertemuan di Istanbul tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, dan dihadiri oleh jajaran diplomat tingkat tinggi dari sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Pakistan, Yordania, Qatar, dan Persatuan Emirat Arab (UEA).

Forum ini berfokus pada implementasi rencana perdamaian Gaza, mencakup pembahasan tentang mekanisme gencatan senjata, pengawasan rekonstruksi pascaperang, serta langkah konkret untuk memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan secara aman dan merata.

Bagi Indonesia, partisipasi dalam forum ini bukan sekadar simbol dukungan, melainkan perwujudan nyata dari prinsip politik luar negeri bebas-aktif yang menempatkan keadilan dan kemanusiaan di atas kepentingan politik sesaat.

Perdamaian Gaza, Amanat Kemanusiaan Global

Pernyataan Sugiono memperlihatkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan nasib rakyat Palestina di tengah situasi Gaza yang terus dilanda kekerasan. Dalam konteks diplomasi global, langkah ini juga menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berdiri sebagai penonton, tetapi turut menggerakkan roda perdamaian di tengah dunia yang terpecah oleh kepentingan geopolitik.

Bagi Jakarta, perdamaian di Gaza bukan hanya isu kawasan Timur Tengah, melainkan amanat kemanusiaan universal. Upaya mewujudkannya membutuhkan legitimasi internasional, agar setiap langkah yang diambil memiliki kekuatan hukum, moral, dan politik yang diakui oleh dunia.

Sebagaimana diungkapkan Sugiono, kejelasan mandat bukan sekadar formalitas birokrasi, melainkan jaminan bahwa proses perdamaian memiliki arah yang pasti — bukan sekadar janji diplomasi yang menguap di udara.

Harapan Akan Stabilitas dan Keadilan

Melalui diplomasi yang intens dan konsisten, Indonesia berharap Gaza dapat segera menemukan cahaya di ujung terowongan panjang konflik yang telah menelan begitu banyak korban jiwa. Dukungan Indonesia di forum Istanbul menjadi pesan kuat bahwa perdamaian sejati hanya bisa terwujud melalui kerja sama internasional yang jujur, inklusif, dan berlandaskan keadilan.

Dalam konteks ini, Indonesia kembali memainkan perannya sebagai jembatan moral dunia Islam, menjembatani antara idealisme dan realitas diplomatik. Melalui suara Menlu Sugiono di Istanbul, pesan yang disampaikan jelas: perdamaian bukan sekadar mimpi, melainkan kewajiban bersama umat manusia untuk diwujudkan dengan dasar yang sah dan dukungan global yang kuat.

Also Read

Tags