Valve kembali menjadi pusat perhatian dunia gaming setelah meluncurkan jajaran perangkat terbarunya. Bukan hanya satu, melainkan tiga produk sekaligus: Steam Machine, Steam Frame VR, dan Steam Controller 2. Kehadiran trio perangkat ini langsung mengundang rasa penasaran gamer global, terutama soal harga. Namun Valve memberi peringatan keras sejak awal—jangan berharap label harga yang ramah dompet, khususnya untuk Steam Machine.
Dalam sebuah episode terbaru The Friends Per Second Podcast yang menampilkan Jake Baldino di kanal YouTube Skill Up, dua sosok penting Valve hadir untuk membahas strategi perusahaan tersebut. Mereka adalah Lawrence Yang selaku desainer UX/Product Design dan Pierre-Loup Griffais sebagai programmer inti Valve. Keduanya mengungkap filosofi perusahaan mengenai bagaimana harga perangkat generasi baru ini ditentukan.
“Saya pikir jika merakit PC dari komponen-komponen dan mencapai tingkat performa yang pada dasarnya sama, itulah kisaran harga umum yang ingin kami capai,” kata Griffais, sebagaimana dikutip dari The Gamer, Senin (24/11/2025).
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa Valve tidak sedang mengejar segmen perangkat murah. Steam Machine tampaknya akan diposisikan sebagai perangkat premium, sebuah mesin yang ingin disejajarkan dengan performa PC rakitan setara—ibarat membeli paket lengkap dengan kinerja tinggi tanpa repot merakit.
Harga Kompetitif, tapi Jangan Mimpi Murah
Meski begitu, Griffais menegaskan bahwa Valve tetap berupaya menghadirkan nilai terbaik untuk para gamer. Harga mungkin tidak bisa dibilang murah, namun mereka memastikan ada “penawaran yang cukup bagus”, mengisyaratkan bahwa perangkat ini akan memberikan daya tarik dari sisi performa dan fitur.
“Tetapi kami sedang menyempurnakannya saat ini. Dan saat ini sulit untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang harganya karena ada banyak hal yang berbeda. Banyak faktor eksternal,” ujar Griffais.
Pernyataan ini menggambarkan kondisi yang dinamis, di mana harga komponen, biaya produksi, hingga kondisi ekonomi global menjadi variabel yang terus berubah. Valve tampaknya memilih berhati-hati agar tidak memberi angka pasti yang kelak bisa meleset dari kenyataan.
Di balik penjelasan tersebut, tersirat pula pesan penting: Valve tidak akan menjual perangkat ini dengan risiko merugi, sesuatu yang sempat terjadi pada beberapa produsen konsol besar. Strategi mereka tampaknya mengarah pada pendekatan realistis sesuai kondisi pasar perangkat PC saat ini.
“Tidak, ini lebih sesuai dengan apa yang mungkin Anda harapkan dari pasar PC saat ini. Tujuan kami adalah menjadikannya penawaran yang bagus dengan tingkat performa tersebut. Dan kemudian, Anda tahu, ada fitur-fitur yang sebenarnya sangat sulit dibuat jika Anda membuat PC gaming sendiri dari komponen-komponen yang ada,” tambah Griffais.
Jika digambarkan dengan metafora, Steam Machine bukanlah “paket budget hemat” yang mengorbankan kualitas, melainkan perangkat yang lahir dari ambisi untuk menghadirkan pengalaman ala PC gaming tanpa proses panjang mulai dari memilih, merakit, hingga mengonfigurasi komponen satu per satu.
Isyarat Harga Tinggi Menguat, Linus Tech Tips Pernah Mengingatkan
Penjelasan Griffais membuat komunitas gamer teringat pada apa yang pernah disampaikan Linus Tech Tips dalam video terpisah. Saat itu, ia menyebut Steam Machine mungkin akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada perkiraan awal. Kini, prediksi tersebut tampaknya dipertegas langsung oleh Valve sendiri, meskipun dengan penyampaian yang lebih diplomatis.
Valve seolah ingin memberi gambaran dari awal agar gamer tidak terjebak ekspektasi berlebihan. Bahwa perangkat ini bukan dihadirkan untuk menjadi pesaing konsol murah, melainkan sebagai alternatif bagi gamer yang menginginkan performa tinggi namun tidak ingin terjun ke dunia rakit-merakit PC.
Menanti Kepastian Harga Resmi
Untuk saat ini, Valve masih menutup rapat angka pastinya. Mereka lebih memilih berfokus pada penyempurnaan perangkat ketimbang mengumbar angka yang bisa berubah sewaktu-waktu. Yang jelas, dari setiap sinyal yang dikirimkan, Steam Machine tampaknya akan diposisikan sebagai perangkat kelas menengah ke atas—performa premium, harga pun premium.
Meski begitu, bagi gamer yang mengutamakan kinerja dan kemudahan, perangkat ini bisa saja menjadi pilihan menarik. Valve berupaya menyeimbangkan kualitas dan harga, menghadirkan mesin gaming yang mungkin sulit disaingi jika dinilai sebagai paket lengkap.
Untuk saat ini, komunitas hanya bisa menunggu, sembari bersiap-siap: ketika Steam Machine akhirnya meluncur, label harganya mungkin tidak akan membuat dompet tersenyum.






