China kembali menunjukkan konsistensinya dalam mengembangkan teknologi luar angkasa melalui peluncuran satelit terbaru dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang, yang terletak di Hainan, sebuah provinsi pulau di bagian selatan negeri tersebut. Peluncuran berlangsung pada Minggu (30/11) malam waktu setempat dan menambah deretan panjang keberhasilan eksplorasi ruang angkasa negara itu.
Media pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa satelit Shijian-28 mulai melesat ke angkasa pada pukul 20.20 waktu Beijing atau setara 19.20 WIB. Satelit tersebut dibawa oleh roket Long March-7 yang telah mengalami sejumlah penyempurnaan teknis untuk meningkatkan performa dan efisiensi penerbangan. Setelah dilepas dari roket peluncur, Shijian-28 dilaporkan berhasil menempati orbit yang telah direncanakan, menandakan misi berjalan mulus tanpa hambatan berarti.
Momen ini juga menjadi pencapaian penting bagi keluarga roket Long March, karena peluncuran kali ini merangkum penerbangan ke-611 dari rangkaian roket buatan dalam negeri China tersebut. Angka itu menunjukkan betapa masif dan berkesinambungnya program antariksa negara tersebut dalam beberapa dekade terakhir. Seiring dengan meningkatnya jumlah peluncuran, China semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu negara dengan aktivitas luar angkasa paling aktif di dunia.
Peluncuran Shijian-28 bukanlah satu-satunya misi luar angkasa yang dilakukan China dalam kurun waktu dekat. Pada 19 November 2025, negara itu telah lebih dulu mengirim tiga satelit lain ke orbit, yaitu Shijian-30A, Shijian-30B, dan Shijian-30C. Ketiga satelit tersebut dirancang untuk melakukan pengamatan terhadap lingkungan ruang angkasa sekaligus menjalankan uji teknologi yang berkaitan dengan sistem antariksa generasi baru. Dengan misi ini, China terus memperluas pemahaman mereka mengenai kondisi di luar atmosfer sekaligus memverifikasi berbagai inovasi yang sedang mereka kembangkan.
Secara keseluruhan, peluncuran Shijian-28 memperkuat bukti bahwa China sedang berupaya menancapkan pengaruh lebih besar dalam perlombaan teknologi antariksa global. Menggunakan pendekatan bertahap namun konsisten, negara itu tampak serius membangun fondasi kuat bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa, mulai dari penelitian ilmiah hingga pemanfaatan teknologi untuk kebutuhan sipil dan militer. Dengan tiap satelit yang diluncurkan, China seolah menambahkan satu batu pijakan baru dalam jalan panjang menuju dominasi antariksa di masa depan.






