Prabowo Tanya Warga Padang Korban Banjir: “Kalian Suka Nggak Saya Sikat Maling?”

Sahrul

Presiden Prabowo Subianto turun langsung ke Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12), untuk melihat kondisi posko pengungsian serta dampak bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Kedatangan Prabowo menjadi penanda bahwa pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap musibah yang membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan merenggut sejumlah korban jiwa.

Dalam pertemuannya dengan penyintas bencana, Prabowo menyampaikan empati mendalam. Ia menggambarkan bahwa duka masyarakat adalah duka bagi seluruh bangsa, seakan satu tubuh yang merasakan sakit bila salah satu bagiannya terluka. “Saya turut berduka cita dengan keluarga yang kehilangan saya berdoa bapak ibu tegar. Percaya kita semua satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara sendiri memikul beban,” ujarnya kepada warga. Kalimat itu menjadi penguat bagi para pengungsi yang masih berjuang bangkit dari keterpurukan.

Selain menyampaikan belasungkawa, Prabowo memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam menangani kerusakan akibat bencana. Ia menegaskan bahwa sejumlah fasilitas umum, jalur transportasi, hingga sarana vital lain yang terdampak tengah diperbaiki secara bertahap. Tidak hanya infrastruktur umum, hunian masyarakat pun menjadi perhatian utama. “Semua InsyaAllah kita akan perbaiki semuanya, rumah-rumah yang rusak akan kita bantu,” tuturnya.

Presiden menekankan bahwa negara hadir bukan sekadar dalam bentuk bantuan darurat, tetapi juga melalui kebijakan jangka panjang yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia menegaskan bahwa arah kerja pemerintah berlandaskan prinsip pengabdian. “Untuk itu marilah kita saling membantu sama-sama menghadapi masa susah,” jelasnya. Ucapan tersebut memberi gambaran bahwa pemulihan pasca-bencana membutuhkan gotong royong dari semua pihak, layaknya mengangkat beban besar dengan banyak tangan agar terasa lebih ringan.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menyinggung soal pengelolaan kekayaan negara. Ia menekankan bahwa kekayaan tersebut harus digunakan sepenuhnya untuk kemaslahatan rakyat, bukan menjadi celah bagi pihak tak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pribadi. Ia menyampaikan bahwa kebocoran anggaran ibarat lubang pada perahu besar yang dapat menenggelamkan perjalanan bangsa jika tidak segera ditutup.

Prabowo kemudian menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap praktik korupsi. Dengan nada serius, ia mengajukan pertanyaan langsung kepada warga mengenai dukungan mereka terhadap pemberantasan maling uang negara. “Supaya tidak ada kebocoran tidak ada maling-maling yang mencuri uang rakyat. Kalian suka enggak kalau saya sikat maling-maling semua itu,” tanya Prabowo. Pertanyaan itu sontak disambut sorakan semangat dan dukungan dari para pengungsi yang hadir. “Hidup Prabowo!” jawab warga di posko pengungsian.

Kunjungan Prabowo ke Padang Pariaman tidak hanya berisi dialog dan penyampaian pesan moral, tetapi juga menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat komitmen dalam menghadapi masa-masa pemulihan. Dengan kombinasi antara empati, kerja konkret, dan penegasan nilai integritas, pemerintah berharap langkah ini dapat mempercepat bangkitnya kembali wilayah terdampak bencana.

Also Read

Tags