India bersiap menyambut pendatang baru di ranah teknologi seluler dengan hadirnya AI+, merek ponsel pintar yang segera menggebrak pasar lewat peluncuran perdana pada 8 Juli 2025. Di bawah bendera NxtQuantum Shift Technologies, perusahaan ini digawangi oleh Madhav Sheth, mantan petinggi Realme India yang kini menakhodai peluncuran produk revolusioner ini. Seluruh proses manufaktur dilakukan secara lokal di India, menjadikan AI+ sebagai salah satu pemain teknologi yang benar-benar lahir dan tumbuh di tanah Hindustan.
Sebagai langkah strategis, AI+ akan memasarkan perangkatnya secara eksklusif melalui platform dagang digital Flipkart, salah satu marketplace terbesar di negeri tersebut. Strategi ini mencerminkan pendekatan fokus dan penetrasi digital untuk menyasar konsumen muda dan tech-savvy.
Harga Merakyat, Fitur Menggigit
Model pertama dari AI+ disebut-sebut akan dibanderol mulai dari 5.000 Rupee India, atau sekitar Rp 1,2 juta. Bocoran menyebutkan bahwa varian tersebut mengusung nama AI+ Nova 2 5G, namun sumber lain mengindikasikan nama finalnya kemungkinan hanya akan menjadi AI+ Nova 5G.
Ponsel ini diprediksi mengandalkan chipset Unisoc T8200 dengan fabrikasi 6nm—proses yang membuat chip lebih efisien dan hemat daya. Di sektor visual, kamera utama berkekuatan 50 MP disematkan untuk menangkap detail tajam, dan didukung oleh baterai 5.000 mAh yang dirancang untuk menopang penggunaan harian dengan daya tahan tinggi. Dukungan ekspansi penyimpanan juga turut menjadi nilai tambah bagi pengguna yang gemar menyimpan data dalam jumlah besar.
Tidak hanya itu, AI+ juga menyiapkan opsi yang lebih ekonomis bernama AI+ Pulse 4G. Meski hanya mendukung jaringan 4G, model ini tetap dibekali spesifikasi yang mirip dengan Nova, termasuk kamera utama 50 MP dan kapasitas baterai yang sama besar. Dapur pacunya diperkuat oleh Unisoc T7250, chipset 12nm yang disesuaikan untuk penggunaan ringan hingga menengah.
Bocoran Desain & Fitur Ramah Lingkungan
Dua rupa desain bagian belakang ponsel AI+ telah lebih dulu menyebar di dunia maya. Perbedaan tampak dari tata letak kamera: seri Pulse kabarnya mengusung kamera sekunder berbentuk persegi panjang, sementara Nova tampil dengan dua kamera bulat simetris yang memberikan kesan modern.
Yang menarik, AI+ juga menaruh perhatian besar pada keberlanjutan lingkungan. Mereka berkomitmen menggunakan material daur ulang dan ramah lingkungan dalam proses produksi, mencerminkan semangat masa depan yang tak hanya canggih tetapi juga berkelanjutan.
Sisi perangkat lunak tak kalah penting. Semua produk AI+ akan ditenagai sistem operasi buatan lokal bernama NxtQuantum OS, yang dirancang khusus oleh tim teknisi India.
“Sistem yang dirancang secara unik oleh insinyur India ini menawarkan antarmuka yang ramah pengguna dan dioptimalkan untuk pasar India,” begitu bunyi promosi AI+, dikutip dari GSM Arena, 29 Juni 2025.
Perusahaan juga memastikan sistem operasinya dapat diaudit, patuh regulasi, serta selaras dengan hukum India. Bahkan, seluruh data pengguna disimpan di dalam negeri, mengandalkan server yang disetujui oleh Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India (MeitY) dan dikelola oleh Google Cloud.
Tak Sekadar Ponsel: Ada Wearables Juga
Selain perangkat telepon genggam, AI+ juga akan melebarkan sayap ke pasar aksesoris pintar. Mereka siap merilis jam tangan pintar dan earphone TWS dengan label Wearbuds Watch 3. Foto kemasan produk wearable ini sudah beredar lebih dulu di awal Juli dan kemungkinan besar akan ikut diperkenalkan saat peluncuran smartphone AI+ berlangsung.
Langkah ini menunjukkan bahwa AI+ tidak sekadar ingin menjadi merek ponsel, tetapi juga membangun ekosistem teknologi yang terintegrasi—menjadi “tangan kanan digital” bagi masyarakat India yang makin terhubung.