Airlangga Tegaskan Impor Minyak dari AS Bisa Tanpa Lelang, Begini Penjelasannya

Sahrul

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa rencana pembelian minyak mentah dari Amerika Serikat tidak akan melewati jalur lelang seperti mekanisme pengadaan pada umumnya. Kebijakan ini menandai perubahan pendekatan pemerintah dalam kerja sama energi dengan Washington, terutama ketika proses pembahasan skema tarif resiprokal sudah hampir memasuki “garis finis”.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Pertamina nantinya diperkenankan membeli langsung dari perusahaan minyak AS tanpa harus melewati proses tender yang biasanya memakan waktu. Penjelasan tersebut disampaikan Airlangga di forum US–Indonesia Investment Summit di Jakarta, Senin (17/11/2025), sebagai bentuk transparansi pemerintah dalam merumuskan aturan baru.

Airlangga mengatakan pemerintah sedang menyiapkan dasar hukum setingkat Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur pengecualian ini. Regulasi tersebut akan menjadi “payung besar” yang memastikan mekanisme pembelian langsung memiliki landasan hukum yang kuat dan tidak menimbulkan celah sengketa administratif di kemudian hari.

“Perpres sedang dirumuskan agar Pertamina bisa melakukan pembelian langsung, tanpa tender, untuk barang maupun kebutuhan lainnya dari perusahaan Amerika Serikat,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan bahwa pengecualian ini bukan diberlakukan secara umum, melainkan hanya dalam kerangka kerja sama khusus yang tengah dinegosiasikan antara Indonesia dan AS. Karena merupakan bagian dari paket resiprokal, mekanisme tanpa lelang dipandang lebih relevan untuk memastikan kelancaran transaksi kedua negara.

Dalam penjelasannya, Airlangga menyebut hampir seluruh substansi negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat sudah menemukan kesepahaman. Mulai dari ketentuan perpajakan hingga aturan teknis lainnya telah dimatangkan oleh kedua tim perunding. Kini, pemerintah tinggal menyelesaikan aspek legal sebagai sentuhan terakhir sebelum dokumen final siap ditandatangani.

“Mayoritas teks sudah dibahas. Tinggal penyelesaian akhir untuk legal drafting. Targetnya rampung tahun ini,” katanya.

Selain urusan pembelian minyak, Airlangga juga membahas peluang komoditas Indonesia memasuki pasar AS dengan beban tarif nol persen. Beberapa produk unggulan yang dinilai tak diproduksi di Amerika kemungkinan akan mendapat fasilitas tersebut. Daftar komoditas yang berpotensi memperoleh keringanan tarif meliputi CPO, karet, teh, kopi, hingga produk turunan karet.

Jika skema tarif bebas bea ini terealisasi, sejumlah pelaku usaha nasional disebut berpotensi mendapat “angin segar” untuk menembus pasar Amerika lebih agresif. Dengan kata lain, kebijakan resiprokal tidak hanya menguntungkan sektor energi, tetapi juga membuka ruang bagi ekspor komoditas strategis lainnya.

Namun demikian, pembahasan terkait komoditas tekstil dan sepatu masih memerlukan proses lebih panjang. Kedua sektor itu masuk ke dalam diskusi lanjutan karena menyangkut kepentingan industri dalam negeri AS yang lebih sensitif. Pemerintah memastikan negosiasi untuk produk tersebut tetap berjalan sebagai bagian dari paket perundingan komprehensif Indonesia–AS.

Dengan beragam poin yang hampir disepakati, pemerintah optimistis kerja sama ini dapat memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Langkah Pertamina membeli minyak tanpa lelang pun menjadi salah satu simbol bahwa kedua pihak sedang memasuki babak baru dalam kemitraan strategis.

Also Read

Tags