Kedua perangkat perekam data penerbangan pesawat Jeju Air 2216, yang dikenal dengan sebutan black box, berhasil ditemukan pada hari Minggu, 29 Desember 2024. Namun, salah satu dari perangkat tersebut mengalami kerusakan.
Pejabat dari Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api mengungkapkan bahwa perangkat black box yang mengalami kerusakan adalah perekam data penerbangan, atau yang dikenal dengan nama Flight Data Recorder (FDR).
Sementara itu, perangkat black box yang tetap dalam kondisi baik adalah perekam suara kokpit, yang dikenal dengan nama Cockpit Voice Recorder (CVR).
Pejabat tersebut menjelaskan bahwa proses penentuan penyebab kecelakaan sebesar ini biasanya memerlukan waktu berbulan-bulan. Kerusakan pada FDR diperkirakan akan memperpanjang durasi penyelidikan tersebut.
“Memecahkan kode FDR saja bisa memakan waktu sekitar satu bulan,” ujar pejabat itu, dikutip dari Yonhap.
Seandainya kedua perangkat black box ditemukan dalam kondisi utuh, proses pemecahan kode data diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu secepatnya satu minggu.
Pejabat lain dari badan investigasi menyatakan bahwa perekam data penerbangan (FDR) pesawat Jeju Air kemungkinan perlu dikirim ke Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) untuk proses pemecahan kode.
Jika langkah ini diambil, proses pemecahan kode diperkirakan akan memakan waktu hingga enam bulan.
Pejabat kedua mengatakan bahwa jika mereka mengalami kesulitan dalam memecahkan kode di lokasi, kemungkinan besar mereka akan mengirimkan perangkat tersebut ke NTSB.
“Mereka menganalisis kasus dari seluruh dunia, jadi bisa memakan waktu yang cukup lama.”
FDR berperan dalam memantau berbagai parameter penerbangan, seperti ketinggian, kecepatan udara, dan arah, sementara CVR bertugas merekam transmisi radio serta suara-suara di kokpit, termasuk percakapan pilot dan suara mesin pesawat.
Kedua perangkat tersebut dirancang untuk dapat menahan benturan hingga 3.400 kali lipat gaya gravitasi Bumi dan mampu bertahan pada suhu lebih dari 1.000 derajat Celsius.
Black box dipasang di bagian ekor pesawat untuk mengurangi kemungkinan kerusakan saat terjadi kecelakaan. Dalam insiden jatuhnya pesawat Jeju Air, kedua awak yang selamat berada di area ekor pesawat.