Cadangan Raksasa! Freeport Ungkap 3 Miliar Ton Emas-Tembaga di Tambang Bawah Tanah

Sahrul

PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan kabar besar terkait masa depan tambang bawah tanah Grasberg di Papua. Dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, perusahaan pertambangan raksasa itu mengungkap bahwa wilayah operasi mereka masih menyimpan “harta karun” mineral dalam jumlah yang sangat besar. Gambaran ini mengisyaratkan bahwa lapisan perut bumi Papua masih jauh dari kata habis, meskipun kegiatan produksi terus berlangsung selama puluhan tahun.

Direktur Utama PTFI, Tony Wenas, menyebutkan bahwa sumber daya mineral yang telah teridentifikasi mencapai angka fantastis, yakni sekitar 3 miliar ton. Penemuan tersebut bukanlah hasil riset sesaat, melainkan buah dari proses analisa geologi dan pemetaan tambang yang berlangsung selama kurun waktu lima hingga sepuluh tahun terakhir.

Potensi yang dimaksud mencakup mineral bernilai tinggi seperti tembaga, emas, hingga perak, tiga komoditas yang selama ini menjadi tulang punggung operasi Freeport dan memberi kontribusi besar bagi penerimaan negara. Temuan ini menandakan bahwa lapisan-lapisan batuan di bawah tanah Grasberg masih menyimpan cadangan alam yang melimpah, seolah menjadi buku tebal yang belum seluruhnya dibuka halamannya.

Di tengah pemaparan, Tony juga menjelaskan kondisi cadangan terbukti yang saat ini sedang dikerjakan Freeport. Menurutnya, perusahaan masih memiliki 1,3 miliar ton cadangan terbukti yang dapat dieksploitasi hingga tahun 2041, sesuai dengan batas waktu izin tambang yang berlaku saat ini.

Jadi ada 1,3 miliar ini sampai 2041 Pak. Ada lagi sumber daya yang jumlahnya kira-kira 3 miliar ton, Pak. Tapi belum menjadi cadangan ya, masih sumber daya,” ujar Tony.

Potensi Belum Bisa Diolah Selama Izin Belum Diperpanjang

Tony menyampaikan bahwa besarnya sumber daya mineral yang ditemukan belum bisa serta-merta dikategorikan sebagai cadangan. Dalam dunia pertambangan, sumber daya merupakan gambaran kasar atau perkiraan mengenai kandungan mineral di bawah tanah. Untuk mengubahnya menjadi cadangan, diperlukan serangkaian tahapan mulai dari eksplorasi lanjutan, pemeriksaan menyeluruh, hingga evaluasi kelayakan ekonominya.

Ia menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut hanya bisa dilakukan apabila Freeport telah mendapatkan kepastian perpanjangan izin setelah tahun 2041. Tanpa kepastian hukum dan regulasi jangka panjang, perusahaan tidak dapat melakukan belanja modal besar yang diperlukan untuk membuka wilayah baru.

Itu sumber daya, Pak. Jadi kalau dalam tambang, sumber daya ada yang terkira, ada yang terukur, kemudian dia harus dilakukan sesuatu, harus dilakukan eksplorasi, dan hal-hal lainnya supaya dia bisa kita hitung sebagai cadangan,” kata Tony menjelaskan mekanismenya.

Hingga kini, eksplorasi lanjutan belum dilakukan sepenuhnya karena keterbatasan masa operasi yang masih mengacu pada batas 2041. Tanpa kepastian perpanjangan, Freeport tak bisa mengambil risiko membelanjakan dana besar untuk pengembangan tambang baru.

Tapi itu tidak kami lakukan, Pak. Kenapa belum kami lakukan? Kalau belum kami lakukan, ya akan cukup sampai 2041. Berarti saya nggak bisa justify untuk spending,” tegas Tony, menggambarkan pentingnya dasar hukum untuk perencanaan investasi jangka panjang.

Masa Depan Tambang Grasberg Masih Panjang

Besar kemungkinan bahwa potensi 3 miliar ton mineral tersebut dapat membuat umur tambang Grasberg jauh lebih panjang dari yang diperkirakan saat ini. Jika izin diperpanjang dan eksplorasi baru dilakukan, angka tersebut bisa berubah menjadi cadangan baru yang memperpanjang aktivitas pertambangan hingga beberapa dekade ke depan.

Temuan ini sekaligus memberikan gambaran bahwa Indonesia masih menyimpan kekayaan mineral strategis dengan nilai ekonomi besar, yang keberadaannya dapat menjadi motor penggerak pembangunan nasional. Dengan cadangan yang begitu masif, tambang bawah tanah Freeport berpotensi menjadi salah satu pusat produksi tembaga dan emas terbesar dunia untuk jangka waktu panjang.

Namun semua skenario tersebut kembali mengarah pada satu faktor penting: kepastian perpanjangan izin operasi Freeport setelah 2041. Tanpa itu, potensi besar yang terpendam sejauh tiga kilometer di bawah permukaan tanah Papua akan tetap menjadi misteri yang belum dapat dibuka.

Also Read

Tags