Danantara Gaspol Merger BUMN Karya, Target Rampung Tahun Ini

Sahrul

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memastikan rencana penggabungan perusahaan-perusahaan BUMN karya tetap berjalan dan dipercepat penyelesaiannya. Aksi korporasi besar ini diupayakan tuntas pada paruh kedua tahun 2025, sejalan dengan strategi efisiensi dan restrukturisasi portofolio BUMN sektor konstruksi.

Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, menyatakan bahwa proses merger ini telah masuk ke dalam agenda kerja mereka untuk lima bulan ke depan.

“Diantaranya salah satu yang pasti ada mergernya pasti. Jadi, pengurangan daripada jumlah BUMN Karya sedang kami kaji,” ujar Dony usai menghadiri rapat di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/7).

Penggabungan untuk Efisiensi dan Konsolidasi

Menurut Dony, rencana merger ini bukanlah hal baru karena sudah menjadi pembahasan publik, terutama setelah Danantara memaparkannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama para pemangku kepentingan.

“Karena ini udah jadi publik ya kan tadi kan kita sudah sampaikan di RDP yang konsultasi dengan Profesional Jadi salah satunya diantaranya ada pengurangan dan konsolidasi Kita lagi menghitung,” jelasnya.

Ia memprediksi bahwa setelah proses restrukturisasi rampung, hanya akan tersisa tiga perusahaan BUMN karya yang tetap beroperasi. Ketiga entitas itu akan difokuskan semata-mata sebagai kontraktor murni.

“Jadi anak-anak perusahaan yang tidak menjadi kontraktornya yang selama ini menjadi beberapa sumber permasalahan yang akan kita kelompokkan,” tuturnya.

Tak Hanya Karya, Sektor Lain Juga Dikonsolidasikan

Selain fokus pada BUMN karya, BPI Danantara melalui PT Danantara Aset Manajemen juga menyiapkan langkah konsolidasi untuk berbagai sektor strategis lain. Rencana ini mencakup bisnis pupuk, perhotelan, layanan kesehatan, industri gula, hilirisasi minyak, asuransi, manajemen aset, hingga kawasan industri.

“PT Pupuk Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang tangguh ke depan. Ini juga menjadi prioritas kami, terutama karena ada kebijakan pemerintah agar Indonesia mencapai swasembada pangan,” pungkas Dony.

Langkah Danantara ini menjadi simbol penyusunan ulang peta industri BUMN, ibarat memahat ulang sebuah mozaik besar agar lebih kokoh dan efisien menghadapi persaingan global. Dengan pengurangan jumlah perusahaan dan fokus bisnis yang lebih terarah, pemerintah berharap beban keuangan negara dapat ditekan sekaligus memperkuat daya saing sektor konstruksi nasional.

Also Read

Tags