Gaza Terima 90 Truk Bantuan Setelah Israel Longgarkan Blokade

Sahrul

Setelah berbulan-bulan tertutup rapat bagaikan pintu besi yang dikunci dari luar, jalur bantuan ke Gaza akhirnya kembali terbuka. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa sebanyak 90 kendaraan pengangkut bantuan berhasil melintasi perbatasan dan memasuki wilayah yang porak poranda akibat konflik berkepanjangan di Palestina. Ini merupakan pengiriman pertama sejak Maret lalu.

Aksi pengiriman ini dilakukan pada Rabu (21/5), tiga hari pasca pemerintah Israel menginformasikan bahwa mereka akan memperbolehkan akses bantuan secara terbatas.

“Mengumpulkan sekitar 90 truk barang dari penyeberangan Kerem Shalom dan mengirimkannya ke Gaza,” kata Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Kamis (22/5/2025).

Israel sebelumnya telah menyampaikan izin untuk masuknya armada kemanusiaan milik PBB yang mengangkut berbagai barang penting seperti tepung terigu, makanan khusus bayi, obat-obatan, serta kebutuhan pokok lainnya. Namun, kenyataannya, seluruh bantuan itu masih tertahan di titik pengumpulan logistik, yakni persimpangan Kerem Shalom. Di lokasi inilah semua muatan seharusnya dipindahkan ke kendaraan lain untuk melanjutkan perjalanan ke Jalur Gaza.

“Hal ini terjadi karena otoritas Israel hanya mengizinkan tim-tim PBB untuk melewati satu area yang sangat padat, yang kami rasa tidak aman, dan tempat yang kami rasa sangat mungkin terjadi penjarahan, mengingat kekurangan yang berkepanjangan di Gaza,” kata Dujarric.

Dujarric juga mengungkapkan harapannya agar bantuan yang baru tiba dapat segera dikirim ke fasilitas penyimpanan milik PBB. Nantinya, dari titik tersebut, bantuan akan didistribusikan kepada masyarakat Gaza yang saat ini tengah berada di ambang kelaparan ekstrem.

Sebelumnya, selama masa jeda tembak-menembak selama 42 hari di awal tahun ini, PBB mencatat sekitar 4.000 truk bantuan berhasil menjangkau Gaza setiap minggunya — sebuah angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini. Padahal, sebelum ledakan konflik dimulai pada 7 Oktober 2023 akibat serangan tak terduga dari kelompok Hamas ke wilayah Israel, rata-rata 500 truk bantuan melintasi perbatasan menuju Gaza setiap harinya.

Kini, dengan dikirimkannya 90 truk pertama ini, harapan kembali menyala meskipun hanya seperti nyala lilin di tengah badai. Gaza masih berada dalam cengkeraman krisis, namun kehadiran bantuan tersebut membawa sedikit nafas lega bagi warga sipil yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah kehancuran.

Also Read

Tags

Leave a Comment