Google kembali mengguncang dunia teknologi kecerdasan buatan dengan merilis Veo 3.1, pembaruan canggih dari generator video AI yang dirancang untuk menghadirkan pengalaman visual dan audio yang jauh lebih halus dan hidup. Teknologi ini menjadi semacam “kuas digital” bagi para kreator, yang tak hanya melukis gambar bergerak tetapi juga menambahkan nuansa suara yang imersif.
The Verge melaporkan pada Kamis (16/10), bahwa pengumuman resmi dilakukan Google sehari sebelumnya, Rabu (15/10). Salah satu sorotan utama dari pembaruan ini adalah peningkatan pada Flow, alat pembuat film berbasis AI. Kini, video yang dihasilkan dapat tampil lebih realistis, dengan permainan cahaya dan bayangan yang lebih presisi, seolah-olah direkam menggunakan kamera profesional.
Google menjelaskan bahwa pengguna Flow akan segera memiliki kemampuan untuk menghapus “apa pun” dari video mereka. Setelah elemen tertentu dihapus, sistem AI akan secara otomatis membentuk ulang latar belakang dan pemandangan, membuatnya tampak seperti objek tersebut tak pernah hadir di dalam frame.
Tak berhenti di situ, Google juga menyematkan beberapa fitur tambahan untuk memperkaya kualitas audio visual. Melalui “Ingredients to Video”, pengguna dapat membuat video hanya dari tiga gambar referensi, yang kemudian diproses AI menjadi rangkaian adegan hidup lengkap dengan suara.
Selain itu, ada fitur “Frames to Video” yang berfungsi sebagai jembatan antara gambar awal dan akhir, menghasilkan transisi mulus disertai audio. Lalu fitur “Scene Extension” memungkinkan kreator memperpanjang durasi video hingga satu menit dari detik terakhir klip, menciptakan kesinambungan cerita tanpa celah.
Meski membawa sederet penyempurnaan, struktur harga Veo 3.1 tidak berubah dari versi sebelumnya. Teknologi ini tetap tersedia dalam skema “pratinjau berbayar” melalui API Gemini untuk para pengembang, serta dapat diakses langsung lewat aplikasi Gemini.
Dengan langkah ini, Google mempertegas posisinya sebagai salah satu pionir dalam evolusi video AI, menghadirkan bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi lompatan besar dalam dunia konten kreatif — bagaikan memberikan kuasa “sutradara digital” ke tangan siapa saja.