Houthi Lapor 12 Korban Tewas dan 30 Luka-Luka Akibat Serangan AS di Yaman

Sahrul

Kembali meletusnya kekerasan di Yaman telah memicu kecaman internasional, dengan kelompok Houthi melaporkan bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) telah merenggut nyawa sedikitnya 12 orang dan melukai 30 lainnya. Kejadian tragis ini terjadi di ibu kota Yaman, Sana’a, tepatnya di sebuah pasar dan daerah permukiman yang padat penduduk.

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Kantor Berita Saba, yang dikelola oleh pihak Houthi, serangan tersebut terjadi pada malam hari dan langsung menargetkan wilayah yang dipenuhi oleh warga sipil. “Serangan itu terjadi semalam di pasar dan zona permukiman di distrik Farwa, Sanaa,” demikian pernyataan dari kementerian yang dirilis oleh Saba pada Senin (21/4/2025), mengkonfirmasi jumlah korban yang jatuh.

Selain serangan di ibu kota, laporan juga mencatat serangan udara AS di beberapa wilayah lain di Yaman pada malam yang sama, termasuk di provinsi Marib di tengah negara, Hodeida di barat, dan benteng Houthi di Saada, bagian utara Yaman. Serangan-serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan militer yang telah dilancarkan AS terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran.

Serangan ini tidak terlepas dari eskalasi ketegangan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Dalam sebulan terakhir, militer AS telah melakukan serangan hampir setiap hari, dengan sasaran utama adalah kelompok Houthi yang dianggap mengancam jalur pengiriman internasional di Teluk. Salah satu serangan yang terjadi pada Kamis lalu di pelabuhan minyak Ras Issa bahkan dilaporkan telah merenggut 80 nyawa dan melukai lebih dari 150 orang.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya serangan udara tersebut dan dampaknya terhadap warga sipil. Meski begitu, Guterres juga menekankan pentingnya agar Houthi menghentikan serangan rudalnya terhadap Israel dan pengiriman barang ke Teluk, sebagai bagian dari upaya mengurangi ketegangan di kawasan tersebut. Sejak awal 2024, kelompok Houthi telah melancarkan serangan rudal sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas dalam konfliknya melawan Israel di Gaza.

Serangan udara AS dimulai pada Januari 2024 dan intensitasnya meningkat sejak Presiden Donald Trump menjabat tahun ini. Meskipun upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan terus dilakukan, peristiwa ini menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian di Yaman masih penuh dengan tantangan, dengan dampak yang sangat dirasakan oleh warga sipil yang terjebak dalam konflik yang semakin mendalam.

Also Read

Tags

Leave a Comment