Israel Luncurkan Operasi Kereta Perang Gideon, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terdampak

Sahrul

Asap membumbung setelah serangan udara tentara Israel di Jalur Gaza utara, terlihat dari Israel selatan, Jumat, 16 Mei 2025. *** Local Caption *** Smoke rises following an Israeli army airstrike in northern Gaza Strip, seen from southern Israel, Friday, May 16, 2025. (AP Photo/Maya Alleruzzo)

Pasukan militer Israel resmi mengawali operasi besar-besaran bernama Operation Gideon’s Chariots atau Operasi Kereta Perang Gideon di wilayah Gaza, Palestina. Serangan intensif terbaru ini juga membidik Rumah Sakit Indonesia yang berada di Gaza sebagai salah satu sasaran penting.

“Setidaknya 36 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka ketika pesawat tempur Israel mengebom sebuah kamp tenda yang melindungi warga Palestina yang mengungsi di daerah al-Mawasi, Khan Younis, di Gaza selatan,” ungkap sumber medis kepada Al Jazeera, sebagaimana dilaporkan pada Senin (19/5/2025).

Operasi Kereta Perang Gideon diumumkan oleh Israel pada hari Minggu (18/5) lalu. Aksi militer ini melibatkan gabungan pasukan reguler dan cadangan dari Komando Selatan yang memimpin invasi darat ke wilayah Gaza bagian utara dan selatan, disokong oleh kekuatan udara yang menggempur wilayah sasaran.

Sumber medis kepada Al Jazeera juga menyebutkan bahwa setidaknya 135 orang meninggal dunia pada Minggu (18/5) pagi, termasuk 42 korban di Gaza utara yang terluka akibat serangan bom yang dilancarkan Israel. Tak hanya itu, lima jurnalis turut menjadi korban dalam gelombang serangan terbaru tersebut.

“Setidaknya 464 warga Palestina tewas dalam seminggu terakhir saat militer Israel bersiap untuk mengintensifkan invasi daratnya ke wilayah Palestina meskipun ada kritik internasional. Setidaknya 53.339 warga Palestina tewas dan 121.034 terluka sejak dimulainya perang pada Oktober 2023,” demikian pernyataan dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Pihak Israel melaporkan telah melancarkan serangan di lebih dari 670 lokasi di Gaza selama satu pekan terakhir, mengklaim bahwa semua target tersebut merupakan basis atau fasilitas milik kelompok Hamas yang tersembunyi baik di permukaan maupun di bawah tanah. Namun, Israel juga dituduh menargetkan warga sipil secara tidak proporsional, termasuk keluarga-keluarga pengungsi yang tidak bersalah.

Di antara target yang terkena serangan adalah tiga rumah sakit utama di Gaza. Salah satunya, Rumah Sakit Indonesia yang berada di Gaza utara, terpaksa menghentikan seluruh operasionalnya pada Minggu (18/5) setelah dikepung oleh militer Israel sejak dini hari.

Marwan al-Sultan, direktur rumah sakit tersebut, menyebut situasi yang terjadi sebagai sebuah “bencana” dan menyerukan organisasi internasional untuk segera bertindak demi menjamin keselamatan para tenaga medis yang bertugas.

Sementara itu, Dr. Muhammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa pengeboman terhadap Rumah Sakit Indonesia memberikan dampak yang sangat serius terhadap kesempatan hidup pasien yang sangat membutuhkan perawatan medis.

Ribuan warga yang sakit dan terluka kini menghadapi ancaman kematian. Dr. Muhammad Abu Salmiya juga mengingatkan bahwa ketersediaan darah untuk donor sangat mendesak saat ini.

Dr. Muhammad Zaqout, direktur jenderal rumah sakit di Gaza, mengecam keras apa yang disebutnya sebagai “tindakan sistematis Israel terhadap rumah sakit.”

“Israel sengaja membunuh orang yang terluka dengan mencegah mereka mencapai rumah sakit dan langsung menargetkan pasien, yang terluka, dan staf medis di dalam rumah sakit,” katanya kepada Al Jazeera.

Selain Rumah Sakit Indonesia, Rumah Sakit al-Awda di Jabalia, Gaza utara, dan Rumah Sakit Gaza Eropa di Gaza selatan juga menjadi korban pengeboman, membahayakan keselamatan para pasien dan petugas medis yang berjuang di tengah krisis.

Also Read

Tags

Leave a Comment