Setelah melewati masa lajang pasca perceraiannya pada 2019, pendiri raksasa e-commerce dunia Amazon, Jeff Bezos, kembali melangkah ke pelaminan. Pada Juni 2025, pria yang kekayaannya menembus langit dunia finansial ini resmi mempersunting Lauren Sánchez, pasangan yang telah mendampinginya selama beberapa tahun terakhir.
Kisah cinta Bezos dan Sánchez tidak terjadi seketika. Mereka mulai menjalin hubungan tak lama setelah masing-masing mengakhiri rumah tangga terdahulu. Bezos bercerai dari Mackenzie Scott pada 2019, sedangkan Sánchez menyudahi pernikahannya dengan Patrick Whitesell di tahun yang sama. Keduanya mengumumkan pertunangan pada Mei 2023, dan dua tahun setelahnya, mereka akhirnya mengikat janji suci.
Pernikahan Megah di Tanah Romantis
Pesta pernikahan mewah mereka dirancang berlangsung selama tiga hari penuh di Venesia, Italia, yang terkenal sebagai kota cinta abadi. Rangkaian acara dijadwalkan antara 24 hingga 28 Juni 2025, dengan tanggal 27 Juni disebut-sebut sebagai momen sakral utama yang akan dilangsungkan di pulau San Giorgio Maggiore.
Tak seperti pesta biasa, perayaan ini hanya dihadiri oleh kalangan elite dan selebritas dunia. Sekitar 200 undangan eksklusif telah dikirimkan ke nama-nama papan atas seperti Kim Kardashian, Ivanka Trump, Oprah Winfrey, dan bahkan Leonardo DiCaprio.
Namun, kemegahan perayaan tersebut bukan tanpa kontroversi. Protes dari warga lokal bermunculan, menyoroti dampak keramaian turis serta penggunaan ruang publik untuk keperluan pribadi di kota yang semakin rentan akibat eksploitasi pariwisata.
Bezos: Dari Garasi ke Puncak Kekayaan Dunia
Selain kisah cintanya yang kini berakhir bahagia, Jeff Bezos juga tetap menjadi sorotan karena hartanya yang nyaris tak terhitung. Berdasarkan data Real Time Net Worth Forbes, Bezos saat ini menduduki peringkat ketiga orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$231,4 miliar, atau setara sekitar Rp3.748,45 triliun.
Sebagian besar kekayaan tersebut berasal dari Amazon, perusahaan e-commerce raksasa yang ia dirikan pada tahun 1994 dari garasi rumahnya di Seattle. Perusahaan ini telah menjadi tulang punggung ekonomi digital global dan menguasai lebih dari 37,6% pasar ritel daring di Amerika Serikat pada 2023. Meski kini hanya memegang sekitar 10% saham Amazon, aset tersebut masih menjadi mesin utama pemupuk hartanya.
Namun, kepemilikan Bezos tidak hanya berhenti di Amazon. Ia telah memperluas kerajaan bisnisnya bak gurita yang merentangkan lengan ke berbagai sektor.
Gurita Usaha Bezos: Dari Angkasa hingga Media
- Amazon
Adalah fondasi utama yang menempatkannya di puncak daftar orang paling tajir sedunia. Dari penjualan buku daring hingga ekspansi ke AI dan cloud computing, Amazon adalah “mesin uang” utama Bezos. - Blue Origin
Didirikan pada 2000, perusahaan ini adalah jawaban Bezos terhadap ambisinya menembus langit dan membawa manusia ke luar angkasa. Ia mendanai Blue Origin secara pribadi dengan menjual sebagian saham Amazon, bahkan menyebut angkanya sekitar US$1 miliar per tahun. - The Washington Post
Pada 2013, Bezos membeli surat kabar bersejarah Amerika ini seharga US$250 juta. Di bawah kepemilikannya, media tersebut menjalani transformasi digital besar-besaran dan menjangkau audiens global. - Bezos Expeditions
Merupakan kendaraan investasi pribadi Bezos. Melalui entitas ini, ia menyuntikkan dana ke sejumlah perusahaan teknologi, termasuk Google (sejak 1998), Uber, Airbnb, Twitter, dan perusahaan biotek seperti Grail dan Unity Biotechnology. - Nash Holdings LLC
Entitas tertutup yang mengatur kepemilikan pribadi Bezos atas The Washington Post dan berbagai aset lain yang tidak dibuka ke publik.
Filantropi dan Janji untuk Masa Depan
Meski dikenal sebagai tokoh bisnis ambisius, Bezos juga menunjukkan perhatiannya terhadap isu global. Pada 2020, ia mengumumkan komitmen untuk menyumbangkan US$10 miliar melalui Bezos Earth Fund, sebagai bentuk kontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim. Hingga kini, sekitar US$2 miliar telah disalurkan.
Tak hanya itu, Bezos juga menyatakan niatnya untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya selama hidup, walau belum menyebutkan secara rinci bagaimana dan kepada siapa harta itu akan dialokasikan.
Dengan pesta pernikahan mewah di Venesia dan portofolio bisnis yang membentang dari bumi hingga ke antariksa, Jeff Bezos tampaknya terus membuktikan bahwa hidupnya tidak hanya soal akumulasi kekayaan, tapi juga tentang membentuk warisan yang abadi — di dunia nyata, dunia digital, hingga mungkin, suatu saat, di luar angkasa.