Jeff Bezos, pendiri raksasa e-commerce Amazon sekaligus salah satu figur terkaya di planet ini, kembali membuat gebrakan finansial. Ia menjual sebagian kepemilikannya di Amazon senilai lebih dari US$ 5,4 miliar atau sekitar Rp 87 triliun (berdasarkan kurs Rp 16.179 per dolar AS), tepat di hari pernikahannya dengan Lauren Sánchez yang digelar megah di Venesia, Italia.
Informasi ini berasal dari dokumen resmi yang disampaikan ke otoritas keuangan dan dipublikasikan pada Jumat (28/6/2025).
25 Juta Saham, Dilepas Saat Janji Suci Diucapkan
Langkah Bezos dalam melepas 25 juta lembar saham Amazon ini tak sekadar terjadi bertepatan dengan hari pernikahan, tetapi juga dianggap sebagai langkah strategis untuk mendistribusikan kekayaan yang selama ini sangat terkonsentrasi dalam bentuk saham Amazon. Acara pernikahan sendiri disebut-sebut menghabiskan biaya fantastis—sekitar US$ 50 juta atau setara Rp 800 miliar—yang mencerminkan gaya hidup kelas jet set ala miliarder dunia.
Diversifikasi: Mengalirkan Cuan untuk Misi Sosial dan Antariksa
Langkah ini bukan hal baru bagi Bezos. Penjualan saham telah lama menjadi “mesin penggerak” di balik berbagai proyek pribadi dan ambisi sosialnya. Selama 2024 saja, ia tercatat telah menjual saham Amazon senilai lebih dari US$ 13 miliar.
Dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk mendanai inisiatif besar miliknya seperti perusahaan luar angkasa Blue Origin, program sosial Bezos Day One Fund, hingga upaya keberlanjutan lingkungan melalui Bezos Earth Fund.
Waktu yang Tepat: Saat Harga Saham Meroket
Aksi jual ini dilakukan ketika saham Amazon tengah menggapai langit, diperdagangkan di kisaran US$ 223 per lembar, mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan harga tersebut merupakan respons pasar terhadap kinerja positif perusahaan dan kepercayaan investor terhadap pemulihan sektor teknologi secara global.
Meski menjual dalam jumlah besar, Bezos tetap menjadi pemegang saham utama Amazon, dengan porsi kepemilikan sekitar 9,6% menurut laporan tahunan perusahaan hingga Februari 2025. Kepemilikan ini menjadikannya sebagai pengendali arah strategis Amazon dari balik layar.
Kekayaan yang Berakar dari Saham, Tapi Tak Lagi Terkunci
Saham Amazon telah menjadi fondasi kekayaan pribadi Bezos. Namun seiring waktu, ia terus melakukan diversifikasi sumber pendapatan, seperti layaknya seseorang yang tak lagi menaruh semua telur dalam satu keranjang. Ia kini hanya memiliki sekitar 10% saham Amazon, namun pengaruh dan visinya tetap mewarnai arah perusahaan.
Sebagai pendiri sekaligus mantan CEO, kini menjabat ketua eksekutif Amazon, peran Bezos tetap besar dalam bisnis yang pada 2023 menguasai 37,6% pangsa pasar ritel online di Amerika Serikat. Kekayaannya berasal dari berbagai jalur—baik langsung melalui kepemilikan saham maupun lewat jaringan investasi dan kepemilikan tidak langsung di berbagai sektor.
Kesimpulan:
Jeff Bezos tidak hanya dikenal sebagai pelopor dalam dunia digital, tetapi juga piawai membaca momen. Menjual saham saat nilai saham sedang tinggi dan di hari paling penting dalam hidupnya—seolah menunjukkan bahwa di balik perayaan cinta, ada strategi cerdas mengelola imperium kekayaan. Pernikahan mewah dan penjualan saham bernilai triliunan menjadi babak baru dalam kisah hidup pria yang dulu memulai Amazon dari garasi rumah.