Kemensos Kolaborasi dengan UNS untuk Pengembangan Program Sekolah Rakyat

Sahrul

Dalam upaya membangun masyarakat yang lebih kuat dan mandiri, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi. Salah satu bentuk konkret dari kolaborasi ini adalah kerjasama antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu dan rentan.

“Kampus bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga harus menjadi pusat kekuatan sosial. Melalui kolaborasi ini, kita ingin membangun model pemberdayaan yang berbasis ilmu pengetahuan dan langsung menyentuh akar persoalan masyarakat,” ujar Agus dalam pernyataan tertulis pada Selasa (29/4/2025). Pernyataan ini menggambarkan tekad untuk tidak hanya mencetak generasi yang terdidik, tetapi juga generasi yang siap memberi dampak sosial yang signifikan.

Pertemuan antara Kemensos dan pimpinan UNS yang berlangsung pada Senin (28/4) di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, menjadi titik awal kolaborasi ini. Agus menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Kemensos bertujuan untuk mengatasi ketertinggalan pendidikan dan ekonomi yang dialami oleh masyarakat miskin dan rentan. Sekolah Rakyat bukan sekadar sebuah lembaga pendidikan formal, melainkan sebuah gerakan sosial untuk membebaskan masyarakat dari ketertinggalan. “Ini gerakan sosial, untuk membebaskan rakyat dari ketertinggalan pendidikan dan ekonomi. Kampus seperti UNS akan jadi motor penggeraknya,” kata Agus.

Agus lebih lanjut menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam merancang pemberdayaan yang tidak hanya inovatif dan adaptif, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat. Keterlibatan mahasiswa, dosen, dan alumni UNS dalam program ini diharapkan dapat membawa perubahan langsung ke masyarakat. “Tidak hanya memberi teori, tapi membangun desa, memberdayakan warga, menggerakkan ekonomi lokal,” kata Agus, mengingatkan bahwa kontribusi nyata lebih dibutuhkan daripada sekadar pembelajaran di ruang kelas.

Pendidikan yang holistik, menurut Agus, harus mencakup penguatan keterampilan hidup dan pengembangan usaha mikro berbasis komunitas. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya diharapkan menjadi pencari pekerjaan, tetapi juga pionir yang mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk sesama. Kemensos, melalui kerjasama ini, berkomitmen untuk memadukan pendidikan dengan pelatihan keterampilan, pengembangan koperasi rakyat, serta revitalisasi aset sosial yang dapat mendukung kegiatan ekonomi produktif.

“Ini instruksi langsung dari Presiden, menggerakkan seluruh potensi bangsa untuk membangun rakyat dari bawah,” ucap Agus. Sinergi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat ini diyakini dapat mempercepat perubahan yang lebih berarti, membawa Indonesia ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai informasi, pertemuan ini juga dihadiri oleh dekan FKIP UNS Prof Imam Sujadi, Wakil Dekan III FKIP UNS Prof Slamet Subiyantoro, Sekjen IKA UNS Eko Nugroho, dan Wakil Ketua Umum IKA UNS Bambang Mbink. Dengan hadirnya para akademisi ini, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat lebih terintegrasi dan membawa dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Also Read

Tags

Leave a Comment