Google dan Samsung kembali memperkuat langkah mereka di dunia extended reality (XR) dengan meluncurkan tiga fitur terbaru untuk perangkat Galaxy XR. Inovasi ini digambarkan sebagai “amunisi baru” yang membuat headset tersebut semakin lincah menyesuaikan kebutuhan penggunanya, mulai dari aktivitas profesional hingga hiburan dan komunikasi jarak jauh. Tiga kemampuan tersebut meliputi PC Connect, Likeness, dan Travel Mode.
Seluruh fitur ini mulai didistribusikan secara bertahap kepada pengguna di Amerika Serikat dan Korea Selatan, tak lama setelah diperlihatkan pertama kali dalam gelaran The Android Show XR Edition. Kehadirannya menunjukkan strategi Google yang lebih agresif dalam memperbesar pengaruh ekosistem XR berbasis Android—terutama di tengah kompetisi ketat dunia mixed reality yang semakin ramai pemain.
Google memandang trio fitur ini sebagai pijakan baru dalam menghadirkan pengalaman XR yang lebih personal dan mendalam. Alih-alih sekadar menjadi perangkat penunjang hiburan, Galaxy XR didorong menjadi alat kerja yang menyatu dengan ritme digital sehari-hari.
PC Connect: Monitor Fisik Serasa Tidak Lagi Penting
Fitur pertama, PC Connect, menjadi sorotan utama karena berfungsi layaknya jembatan antara komputer dan ruang virtual Galaxy XR. Melalui aplikasi Google PC Connect, pengguna dapat memproyeksikan layar desktop mereka ke dalam headset—baik seluruh tampilan ataupun hanya satu aplikasi tertentu.
Dalam fase beta, performanya diklaim sudah cukup stabil untuk pekerjaan harian. Bagi sebagian orang, fitur ini bisa menjadi pengganti monitor fisik sepenuhnya, seolah membuat layar komputer “mengambang” di ruang virtual yang luas. Google menambahkan bahwa Gemini dapat membantu pengguna menganalisis game atau meningkatkan performa bermain saat fitur ini digunakan, sementara game seperti Cities: Skylines II bisa diproyeksikan ke layar virtual raksasa sehingga pengalaman bermain terasa seperti menonton kota digital dari langit.
Likeness: Avatar Realistis untuk Komunikasi Lebih Manusiawi
Kemampuan kedua adalah Likeness, sebuah terobosan untuk menghadirkan identitas digital yang lebih mirip manusia. Melalui aplikasi khusus yang masih dalam tahap uji coba, pengguna dapat membangun avatar yang menyerupai diri mereka secara mendetail.
Avatar ini dapat dipakai ketika melakukan panggilan video lewat Google Meet, dan seluruh ekspresi wajah pengguna—senyum, anggukan, hingga gelagat kecil lainnya—direkam lalu diterjemahkan secara real-time. Fitur ini menjadi solusi bagi orang-orang yang enggan tampil langsung di kamera tetapi tetap ingin hadir “secara visual” dalam rapat virtual. Dengan cara ini, komunikasi terasa lebih hangat dibanding sekadar tampilan foto diam atau ikon avatar generik.
Travel Mode: Ruang Virtual Tetap Stabil Meski Dunia Nyata Berguncang
Fitur ketiga, Travel Mode, ditujukan bagi pengguna yang kerap berpindah lokasi atau bekerja di perjalanan. Fitur ini menciptakan tampilan imersif bak layar bioskop mini yang tetap stabil meskipun pengguna berada di pesawat atau kendaraan yang bergerak.
Dengan kemampuan menahan efek guncangan dan menjaga area kerja virtual tetap tenang, Travel Mode menjadikan Galaxy XR lebih fleksibel digunakan kapan saja. Ibarat menciptakan ruang pribadi yang sunyi di tengah riuhnya perjalanan, fitur ini memungkinkan pengguna menikmati film, bekerja, atau sekadar bersantai tanpa terganggu kondisi sekitar.
Ekspansi Ekosistem XR yang Semakin Serius
Ketiga fitur tersebut kini tersedia melalui pembaruan software yang dirilis secara bertahap. Pengguna Galaxy XR di Amerika Serikat dan Korea Selatan dapat mulai memeriksa ketersediaannya.
Peluncuran ini menegaskan ambisi besar Google dan Samsung dalam mendorong perangkat XR ke level penggunaan yang lebih luas. Bukan hanya sebagai sarana hiburan, Galaxy XR kini diarahkah menjadi perangkat serbabisa—mulai dari layar kerja portabel, alat komunikasi modern, hingga ruang personal yang bisa dibawa bepergian.
Dengan perkembangan ini, posisi Galaxy XR dalam persaingan headset mixed reality diperkirakan akan semakin kuat. Kombinasi inovasi teknis dan integrasi mendalam dengan layanan Google menjadi modal penting yang membuat perangkat ini semakin relevan di ekosistem digital masa depan.






