Ketegangan antara Iran dan Israel belum juga mereda. Saling lempar serangan masih menjadi pemandangan yang terus berulang, bak dua gunung api yang tak kunjung padam. Di tengah medan panas konflik yang membentang dari darat hingga udara, sejumlah pesawat tetap nekat melintasi angkasa Iran.
Melalui pantauan situs pelacak penerbangan Flight Radar 24, salah satu pesawat komersial yang tetap menjajal langit Iran di tengah kondisi rawan adalah milik maskapai Mahan Air. Burung besi jenis Airbus A340-643 itu tercatat melakukan perjalanan pada Jumat (13/6).
Penerbangan tersebut merupakan rute dari Bandara Suvarnabhumi, Bangkok (BKK) menuju Bandara Internasional Imam Khomeini, Tehran (IKA). Dalam data yang terekam, pesawat Mahan Air dengan nomor penerbangan IRM050 mulai mengangkasa dari Thailand pada pukul 15.33 waktu setempat.
Sebelum mencapai wilayah udara Iran, pesawat ini terlebih dahulu menembus langit India dan Pakistan. Hampir tujuh jam setelah meninggalkan Bangkok, pesawat akhirnya memasuki wilayah Iran sekitar pukul 22.10 waktu lokal. Selama penerbangan di atas wilayah Iran, pesawat tersebut terus bergerak stabil dan tak menunjukkan adanya gangguan atau manuver penghindaran.
Sekitar pukul 23.40 waktu Iran, pesawat tersebut akhirnya mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Tehran, mengakhiri perjalanannya di tengah langit yang tengah dirundung badai konflik. Uniknya, saat melintasi wilayah udara Iran, pesawat ini nyaris menjadi satu-satunya yang tampak berani terbang di atas negara yang sedang memanas itu. Maskapai-maskapai lain memilih untuk mengambil jalur yang lebih aman, menjauhi area yang kini menjadi pusat ketegangan regional.
Selain Mahan Air, pesawat kargo milik Cargolux juga terpantau melintas di langit Iran. Burung logam raksasa jenis Boeing 747-8R7F dengan kode penerbangan CLX9736 itu terbang dari Zhengzhou (CGO), Tiongkok, menuju Luxembourg (LUX). Penerbangan ini terdata menyeberangi langit Iran pada Minggu (15/6) sekitar pukul 07.20 waktu setempat.
Dalam rekaman Flight Radar 24, pesawat Cargolux itu melaju lurus dari arah utara menuju selatan melintasi wilayah udara Iran tanpa hambatan. Saat pesawat-pesawat lain memilih jalur yang lebih jauh untuk menghindari potensi bahaya, pesawat ini justru melanjutkan perjalanannya tanpa perubahan arah yang mencolok.
Sementara itu, akar konflik Iran dan Israel makin menebal. Api ketegangan kembali disulut oleh serangan besar-besaran Israel terhadap lebih dari 200 lokasi strategis milik Iran pada Jumat (13/6) pagi, termasuk fasilitas militer dan nuklir yang tersebar di sejumlah wilayah.
Sebagai bentuk balasan, Teheran meluncurkan serangan udara menggunakan drone dan rudal ke wilayah Israel pada malam harinya dan berlanjut ke Sabtu (14/6) pagi. Serangan tersebut memperburuk eskalasi yang telah membara selama beberapa waktu terakhir.
Akibat gempuran dari Israel, sedikitnya 78 warga Iran dilaporkan tewas, sementara dua korban jiwa dilaporkan di pihak Israel akibat hantaman rudal balasan dari Iran.
Situasi kian memanas dengan saling serang yang belum menunjukkan tanda akan mereda. Kedua negara terus melempar serangan bak permainan catur berdarah, dengan korban yang terus berjatuhan di kedua sisi perbatasan.