Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menginstruksikan agar masjid-masjid yang terletak di sepanjang jalur mudik Idul Fitri beroperasi penuh selama 24 jam. Langkah ini bertujuan untuk menyediakan tempat beristirahat yang nyaman bagi para pemudik yang tengah menempuh perjalanan panjang menuju kampung halaman.
“Masjid yang berada di jalur mudik agar buka 24 jam. Berikan layanan terbaik bagi pemudik, seperti toilet bersih, tempat rehat, serta minuman dan makanan untuk takjil,” ujar Ketua Umum BKM sekaligus Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, di Jakarta, Rabu.
Kebijakan ini sejalan dengan usulan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang menghendaki masjid-masjid di jalur mudik dijadikan sebagai posko atau tempat peristirahatan sementara. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan yang sering terjadi di rest area, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), serta fasilitas umum lainnya yang menjadi titik berkumpulnya pemudik.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan, para takmir masjid didorong untuk memastikan fasilitas seperti toilet bersih, tempat istirahat yang memadai, serta makanan dan minuman berbuka puasa tersedia bagi musafir.
“Wujudkan masjid kita jadi Masjid Ramah Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan),” kata Abu.
Saat ini, BKM telah hadir di 28.070 lembaga dari tingkat pusat hingga daerah, dengan jumlah masjid dan mushalla di Indonesia yang mencapai 690.434 unit berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS).
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah sekaligus Ketua Harian BKM Pusat, Arsad Hidayat, menegaskan bahwa BKM memiliki peran penting dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan pengelola masjid. Ia menyebutkan bahwa pengalokasian anggaran untuk revitalisasi BKM di tingkat pusat, provinsi, serta kabupaten/kota pada tahun 2025 diharapkan mampu memperkuat peran BKM dalam mengelola masjid secara lebih optimal.
“BKM akan terus didorong agar memberi dampak nyata bagi masjid, jamaah, dan masyarakat sekitar. Dalam waktu dekat, kami juga akan menggelar Rakernas BKM 2025 untuk memetakan kondisi terkini dan merancang program strategis ke depan,” ujar Arsad.
Dengan adanya penguatan peran BKM, diharapkan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, tetapi juga pusat pelayanan bagi masyarakat, khususnya saat momen mudik Lebaran. Selain itu, kebijakan ini juga selaras dengan upaya memperluas syiar Al-Qur’an secara nasional.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pemanfaatan masjid sebagai posko alternatif 24 jam bagi pemudik Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di jalur mudik.
“Hal ini penting untuk mengurangi kepadatan di rest area atau SPBU, yang sering kali menjadi titik kemacetan akibat keterbatasan fasilitas,” kata Menag.
Dengan masjid-masjid yang tetap terbuka selama arus mudik, para pemudik diharapkan dapat memperoleh tempat istirahat yang nyaman, tanpa harus berdesakan di lokasi-lokasi istirahat yang sering mengalami kelebihan kapasitas.