Novel Baswedan Ungkap Ditolak Firli Saat Tawarkan Bantuan Tangkap Harun Masiku

Sahrul

Keberadaan Harun Masiku, yang telah menghilang selama lima tahun tanpa jejak, kembali menjadi sorotan publik. Nama buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini muncul kembali dalam sidang kasus korupsi yang menjerat Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Pada persidangan yang digelar Jumat (16/5), seorang penyelidik KPK mengungkapkan bahwa mereka telah mengetahui lokasi Harun Masiku. Kesaksian ini memicu reaksi dari sejumlah pegawai KPK yang mengaku pernah mengajukan permohonan untuk ikut serta dalam upaya pencarian terhadap buronan tersebut.

Novel Baswedan Pernah Ingin Ikut Tangkap Harun, Tapi Ditolak Firli Bahuri

Novel Baswedan, mantan penyidik KPK yang dikenal lantang, mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengajukan diri untuk menangkap Harun Masiku ketika masih bertugas di lembaga antirasuah. Sayangnya, niat itu ditolak oleh Firli Bahuri, yang saat itu memimpin KPK.

“Karena pada tahun 2021, ketika kami akan disingkirkan dengan TWK (tes wawasan kebangsaan), kami juga menawarkan untuk membantu menangkap Harun Masiku, karena kami juga mendapatkan informasi mengenai keberadaan Harun Masiku. Tetapi para pimpinan KPK saat itu, yaitu Firli Bahuri dkk tidak mau,” ujar Novel saat dihubungi, Sabtu (17/5).

Novel menegaskan bahwa tim yang berinisiatif untuk mengejar Harun justru dipecat melalui mekanisme TWK. Sebagai catatan, sebanyak 57 pegawai KPK yang gagal lolos tes tersebut diberhentikan pada tahun yang sama.

“(Firli Bahuri) tidak merespons dan mendiamkan. Itu artinya dia tidak mau (Harun Masiku ditangkap). Selain itu, tim pencariannya juga semua disingkirkan dengan TWK,” tambahnya.

Harapan Baru Usai Pergantian Pimpinan KPK

Novel Baswedan optimis Harun Masiku baru bisa dijemput keadilan setelah Firli Bahuri lengser dari pucuk pimpinan KPK. Ia menaruh harapan besar agar perubahan kepemimpinan bisa membuka babak baru dalam penyelesaian kasus buronan tersebut.

“Iya, mesti segera ditangkap (Harun Masiku). Kalau melihat kondisi KPK waktu pimpinannya adalah Firli dkk, saya bisa memahami keadaan tersebut. Sebagai yang pernah saya katakan bahwa ketika Pimpinan KPK adalah Firli dkk, maka saya yakin sekali bahwa Harun Masiku tidak akan ditangkap, dan ternyata benar adanya demikian,” jelas Novel.

Lebih jauh, Novel menanggapi pernyataan penyelidik KPK yang hadir dalam sidang kasus perintangan penyidikan yang menegaskan bahwa mereka sudah mengetahui posisi Harun. Menurut Novel, penangkapan Harun harus dilakukan tanpa tunda.

“Semua buronan memang harus ditangkap, termasuk Harun Masiku,” imbuhnya.

KPK Tegaskan Komitmen Mengejar Buronan

Menanggapi pernyataan Novel Baswedan, juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa lembaganya terus berupaya menelusuri keberadaan Daftar Pencarian Orang (DPO) Harun Masiku agar proses hukum dapat berlanjut.

“KPK berkomitmen untuk terus melakukan penelusuran keberadaan DPO HM (Harun Masiku), sehingga bisa melanjutkan proses hukumnya,” ucap Budi saat dihubungi, Minggu (18/5/2025).

Budi menambahkan, penangkapan Harun Masiku merupakan hal krusial demi penyelesaian kasus dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang mendukung proses tersebut.

“KPK tentunya juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terus mendukung penanganan perkara ini,” tutupnya.

Also Read

Tags

Leave a Comment