Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) kini menjadi ujung tombak dalam menelusuri kematian seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39). Pria tersebut ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dalam keadaan kepala terbalut lakban dan tubuh tertutup selimut.
Langkah pengambilalihan proses investigasi dari kepolisian tingkat bawah ke satuan elit reserse menjadi penanda seriusnya kasus ini di mata aparat. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi.
“Betul, diambil alih oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kombes Ade Ary.
Namun, hingga kini aparat masih merahasiakan detail sejauh mana proses pengusutan telah berjalan.
“Yang jelas masih diselidiki semuanya, belum ada kesimpulan,” imbuhnya.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam perkara ini bersifat menyeluruh. Tak hanya bergantung pada satu dua petunjuk, tetapi juga mengedepankan pembuktian berdasarkan sains dan logika hukum.
“CCTV itu kan hanya petunjuk. Ini membutuhkan penyelidikan yang komprehensif, harus dibuktikan secara ilmiah sehingga tidak terbantahkan,” katanya.
Layaknya merangkai potongan puzzle yang berserakan, penyidik enggan membuat kesimpulan tergesa-gesa. Meskipun rekaman dari kamera pengawas telah memberikan semacam cahaya samar dalam lorong gelap kasus ini, polisi tetap mengedepankan kehati-hatian.
Lebih lanjut, Kombes Ade Ary juga menyerukan kepada publik agar tidak membuat dugaan prematur yang dapat mengganggu jalannya penyidikan.
“Tunggu saja, sabar saja, penyelidikan masih berlangsung. Jangan berasumsi,” katanya.
Sebagai informasi, jenazah ADP pertama kali ditemukan pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Kejadian tragis ini sontak mengguncang publik karena kondisi jasadnya yang memunculkan banyak tanda tanya: kepala dililit isolasi dan tubuh dalam posisi terbungkus. Lokasi kejadian yang berada di pusat ibu kota membuat kasus ini cepat menyita perhatian.
Hingga artikel ini diturunkan, belum ada informasi baru yang disampaikan pihak kepolisian mengenai kemungkinan motif, keterlibatan pihak lain, atau hasil awal forensik. Semua proses, menurut pernyataan resmi, masih berada dalam tahap penyelidikan yang penuh kehati-hatian dan berlandaskan metode ilmiah.
Polda Metro Jaya kini berada di garis depan dalam mengurai benang kusut yang menyelimuti kematian misterius seorang abdi negara tersebut. Harapan publik mengarah pada hadirnya kejelasan dan keadilan yang tak sekadar menjawab teka-teki, tetapi juga memastikan bahwa kasus serupa tak terulang kembali.