Prabowo Tegaskan Hadapi Pemain Ekonomi yang Dinilai Merugikan Masyarakat

Sahrul

Presiden Prabowo Subianto mengungkap adanya pihak-pihak dalam sektor ekonomi yang berupaya meraih keuntungan pribadi tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, kelompok ini bahkan tidak segan-segan membuat masyarakat semakin terpuruk secara ekonomi demi mempertahankan keuntungan mereka.

“Pemain itu anggap bila perlu rakyat dimiskinkan terus. Mereka bisa menghisap kekayaan Indonesia bagaikan menghisap darah, ada,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/8/2025).

Pemerintah Tidak Bisa Lagi Ditipu

Prabowo menegaskan dirinya dan jajaran Kabinet Merah Putih sudah tidak bisa lagi dibohongi oleh pihak-pihak yang mencoba memanipulasi kondisi ekonomi nasional.
“Kami tidak bisa dibohongi, tidak bisa ditipu lagi,” tegasnya.

Ia menyayangkan sikap para pelaku ekonomi yang hanya berfokus pada kepentingan pribadi, padahal pemerintah telah memberikan ruang dan peluang untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat.

Pangan Sebagai Pilar Kemerdekaan

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyoroti isu kemandirian pangan yang ia sebut sebagai fondasi utama bagi kedaulatan bangsa. Menurutnya, negara tidak akan benar-benar berdaulat apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri.
“Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa bisa produksi makanan sendiri,” ujar mantan Menteri Pertahanan tersebut.

Prabowo mengungkap bahwa kebijakan pemerintah saat ini fokus pada peningkatan produksi pangan dalam negeri. Namun, ia menduga kebijakan ini justru membuat Indonesia menjadi sasaran manuver ekonomi bangsa lain yang tidak menginginkan negara ini kuat secara pangan.

Meski begitu, ia optimistis pemerintah mampu mengatasi tantangan tersebut. Dengan dukungan transisi dari mantan Presiden Joko Widodo, ia menyebut produksi pangan Indonesia saat ini berada dalam kondisi aman dan semakin tangguh.

Apresiasi untuk Kementerian dan Aparat

Dalam pidatonya, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut memberikan penghargaan kepada para pejabat dan aparat negara yang berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian, TNI, Polri, Kejaksaan, hingga Menteri Keuangan yang telah berupaya keras menjaga sektor strategis ini.

Target Swasembada Tiga Komoditas

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen mencapai swasembada tiga komoditas utama: padi, jagung, dan kedelai. Ia menekankan perlunya pembenahan menyeluruh terhadap berbagai hambatan yang selama ini mengganggu produktivitas.

Berdasarkan data terbaru, produksi kedelai domestik berada di kisaran 700-800 ribu ton per tahun, sementara kebutuhan nasional mencapai 2,5 hingga 2,7 juta ton per tahun. Kekurangan pasokan ini membuat Indonesia masih harus mengimpor sekitar 1,2 hingga 1,5 juta ton kedelai untuk menutup kebutuhan industri pangan.

Tantangan Infrastruktur dan Distribusi

Amran mengungkapkan sejumlah kendala yang ditemukan selama inspeksi lapangan di berbagai daerah, serupa dengan gaya blusukan Presiden Jokowi sebelumnya. Salah satu masalah terbesar adalah kerusakan infrastruktur irigasi. Dari total 7,1 juta hektar lahan pertanian yang ada, sekitar 52 persen sistem irigasinya mengalami kerusakan dan banyak yang belum direhabilitasi selama lebih dari dua dekade.

Selain itu, serapan benih masih tergolong rendah, hanya sekitar 20 persen dari alokasi Rp 1,56 triliun yang disiapkan pemerintah. Distribusi pupuk yang sering terlambat juga menjadi faktor penghambat produktivitas pertanian.
“Di seluruh daerah, selalu bermasalah. Anggap saja kalau telat dua minggu, bisa menyebabkan panen tertunda setahun,” ujar Amran.

Also Read

Tags