Skandal Benchmark XRING 01, Xiaomi Dituduh Manipulasi Hasil Uji

Sahrul

Baru-baru ini, Xiaomi memperkenalkan cip buatan mereka yang bernama XRING O1 dengan klaim skor AnTuTu yang memukau, mencapai angka 3.004.137 poin. Data ini dipublikasikan dalam sebuah slide saat peluncuran resmi, yang menegaskan performa cip tersebut seolah melampaui batas pada kelasnya.

Namun, pengujian yang dilakukan oleh pihak ketiga memperlihatkan kisah yang berbeda dan menimbulkan spekulasi mengenai keaslian skor tersebut. S.White, seorang pengulas independen asal China, melakukan pengujian ulang menggunakan versi AnTuTu V10 pada chip XRING O1.

Hasil uji yang diperoleh S.White hanya menembus angka 2.613.424 poin, lebih rendah sekitar 13% dibanding klaim Xiaomi. Skor ini menempatkan XRING O1 di bawah dua pesaing utamanya: Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm dan Dimensity 9400 dari MediaTek. Menariknya, ketiga chip ini dibuat dengan teknologi fabrikasi 3nm N3E dari TSMC, sehingga perbedaan performa menimbulkan tanda tanya.

Snapdragon 8 Elite, yang kini menjadi flagship Qualcomm, berhasil meraih skor AnTuTu 2.954.535, unggul 13% atas XRING O1. Keunggulan ini diduga berasal dari inti Oryon yang dirancang khusus pada Snapdragon 8 Elite, yang mampu meningkatkan performa keseluruhan.

Sementara itu, Dimensity 9400 dari MediaTek, yang memiliki arsitektur serupa dengan XRING O1, justru menunjukkan hasil yang lebih unggul. Salah satu faktor pembeda utama adalah ketiadaan inti hemat daya pada Dimensity 9400, yang nyatanya memberikan kelebihan dalam uji benchmark.

Meski begitu, perbandingan ini belum bisa dianggap mutlak. Perangkat yang menggunakan Snapdragon 8 Elite dan Dimensity 9400 belum secara resmi diumumkan secara lengkap, sehingga performa bisa dipengaruhi oleh berbagai elemen lain seperti sistem pendingin. Contohnya, keberadaan ruang uap (vapor chamber) yang efektif dalam mengatur suhu dapat berdampak besar pada nilai skor AnTuTu, meskipun menggunakan chip yang sama.

Hingga kini, chip XRING O1 baru ditemukan pada perangkat Xiaomi 15S Pro dan Xiaomi Pad 7 Ultra, menurut laporan dari Wccftech.

Kisah ini ibarat sebuah lukisan yang belum selesai; klaim dan bukti nyata masih bertarung satu sama lain di tengah panggung teknologi. Sementara Xiaomi berusaha menunjukkan prestasi terbaik cipnya, pengujian independen menjadi cermin kritis yang menilai apakah klaim itu sejalan dengan kenyataan di lapangan.

Also Read

Tags

Leave a Comment