Trump dan Prabowo Saling Lempar Pujian Usai Kebijakan Pemangkasan Tarif

Sahrul

Hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Indonesia menunjukkan sinyal penguatan, terutama setelah pemangkasan tarif impor dari Negeri Paman Sam terhadap barang-barang asal Indonesia. Perubahan besar ini bukan hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga mencairkan hubungan diplomatik kedua negara, ditandai dengan saling puji antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Gedung Putih pada Rabu (16/7), Presiden Trump secara terbuka mengungkapkan pencapaian kesepakatan besar dengan Indonesia. Salah satu poin utama dari kesepakatan tersebut adalah penurunan tarif impor barang dari Indonesia ke Amerika Serikat, yang sebelumnya berada di angka 32 persen, kini ditekan hingga 19 persen.

Lebih dari sekadar angka, Trump menyebut bahwa kesepakatan ini memberi akses tak terbatas bagi AS terhadap kekayaan sumber daya alam Indonesia, termasuk tembaga—yang selama ini menjadi salah satu andalan ekspor mineral Indonesia.

“Kami telah membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya berbicara dengan Presidennya yang luar biasa, sangat populer, kuat, cerdas. Dan kami menyepakati perjanjian, kami mendapatkan akses penuh ke Indonesia, segalanya,” ungkap Trump.

Trump menggambarkan Indonesia sebagai negara yang sangat kaya akan tembaga, dan menurutnya, poin tersebut merupakan inti dari seluruh kesepakatan.
“Seperti yang Anda tahu, Indonesia sangat kuat dalam hal tembaga. Tapi kami punya akses penuh ke semua itu. Kami tidak akan membayar tarif apapun. Jadi mereka memberikan kami akses ke Indonesia yang tidak pernah kami miliki sebelumnya. Mungkin itu merupakan bagian terpenting dalam kesepakatan,” sambungnya.

Kesepakatan ini memang menguntungkan pihak AS karena mereka tak perlu membayar bea masuk apapun atas produk tertentu, sementara Indonesia tetap dikenakan tarif meskipun dengan nilai yang telah dipangkas.

“Bagian lainnya, mereka akan membayar 19%, sementara kita tidak membayar apa pun. Saya rasa ini kesepakatan yang bagus untuk kedua belah pihak. Tapi yang jelas, kita mendapatkan akses penuh ke Indonesia,” ujar Trump.
“Anda harus mengerti, kami tidak punya akses ke negara-negara ini. Orang-orang kami tidak bisa masuk dan sekarang kami mendapatkan akses karena tarif yang kami terapkan. Jadi, mereka membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Dan mereka akan memberi kami akses penuh ke Indonesia,” tegasnya.

Meskipun begitu, Trump memilih belum merinci detail lebih lanjut terkait isi perjanjian, karena menurutnya akan diumumkan resmi oleh kedua belah pihak. Namun ia menekankan nilai strategis Indonesia dalam hal hasil bumi dan mineral berkualitas.

“Indonesia punya beberapa produk unggulan dan mereka juga punya hasil bumi dan berbagai material berharga lainnya. Salah satu keunggulannya, seperti yang Anda tahu, adalah tembaga berkualitas tinggi, yang akan kita gunakan,” jelasnya lagi.

Di sisi lain, Presiden Prabowo membenarkan adanya komunikasi langsung dengan Trump yang membahas pengenaan tarif dan perjanjian dagang. Ia menggambarkan proses negosiasi tersebut berlangsung cukup alot, namun akhirnya berujung pada titik temu yang disepakati kedua belah pihak.

“Saya bicara dengan Presiden Donald Trump. Alhamdulillah juga, berunding dengan alot, akhirnya ada kesepakatan,” kata Prabowo kepada awak media di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Menurut Prabowo, masing-masing negara memiliki kepentingan yang ingin dijaga. Melalui diskusi panjang, akhirnya kedua pemimpin negara mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif.

“Kita juga akan, istilahnya kita memahami kepentingan-kepentingan mereka. Mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati. Sekarang kalau nggak salah tarifnya dari 32% diturunkan jadi 19%,” ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan bahwa dirinya sempat melakukan upaya tambahan untuk mendapatkan tarif yang lebih ringan, namun mengakui bahwa Trump merupakan sosok negosiator yang cukup keras dalam berunding.
“Saya tetap nego, saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga. Saya kira itu dari saya,” tuturnya.

Tak hanya sampai di situ, Prabowo juga mengungkapkan rencana kunjungannya ke Amerika Serikat untuk bertemu langsung dengan Trump. Kunjungan ini direncanakan berlangsung sekitar bulan September atau Oktober 2025.

“Beliau katakan mungkin sekitar September, Oktober,” ucap Prabowo.

Dalam suasana yang lebih santai, Prabowo sempat berkelakar mengenai undangan bermain golf dari Trump. Ia menyampaikan kekhawatirannya karena sudah lama tidak bermain, dan merasa perlu latihan terlebih dahulu.
“Tapi saya agak ngeri kalau dia ajak main golf,” ujarnya sambil tertawa.
“Golf saya jelek sekali. Saya harus les privat golf. Dulu bagus, sekarang sudah tidak bisa lagi,” lanjut Prabowo dengan nada bercanda.

Meski diwarnai suasana akrab dan saling menghormati, perjanjian ini juga mengundang perhatian sejumlah pihak yang mempertanyakan apakah kesepakatan tersebut benar-benar setara dan menguntungkan bagi Indonesia. Namun, bagi kedua pemimpin, tampaknya ini menjadi awal dari hubungan strategis baru yang berbasis pada saling pengertian dan diplomasi terbuka.

Also Read

Tags

Leave a Comment