Apple secara resmi mengumumkan inovasi terbarunya pada Rabu (19/2), yaitu chip modem kustom yang memungkinkan iPhone terkoneksi dengan jaringan data nirkabel tanpa ketergantungan pada pemasok pihak ketiga.
Terobosan ini menandai langkah strategis Apple dalam mengurangi ketergantungannya pada Qualcomm, yang selama ini menjadi pemasok utama modem untuk perangkat berbasis iOS maupun Android.
Chip modem ini akan menjadi salah satu komponen utama dalam iPhone 16e yang dijual dengan harga US$599 atau sekitar Rp 9,7 juta. Apple mengungkapkan perangkat ini akan diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran lini iPhone 16 yang lebih luas.
Dalam wawancara dengan Reuters, sejumlah eksekutif Apple mengungkapkan bahwa chip ini tidak hanya terbatas pada iPhone 16e, tetapi juga akan diperluas ke berbagai produk Apple lainnya dalam beberapa tahun mendatang. Kendati demikian, perusahaan belum memberikan kepastian kapan transisi penuh ini akan terjadi.
Bagian dari Sistem C1
Chip modem terbaru ini merupakan bagian dari rangkaian komponen yang disebut sebagai C1 subsystem, yang mencakup berbagai elemen penting seperti prosesor dan memori. Dengan adanya sistem ini, iPhone 16e diyakini akan menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih optimal.
Menurut Kaiann Drance, Wakil Presiden Pemasaran Produk iPhone di Apple, iPhone 16e akan dilengkapi dengan prosesor A18, sama seperti model iPhone 16 lainnya.
Berkat penggunaan sistem C1 yang canggih, perangkat ini diklaim memiliki daya tahan baterai paling efisien dibandingkan ponsel Apple lainnya dengan ukuran layar 6,1 inci. Selain itu, iPhone 16e juga akan didukung oleh fitur kecerdasan buatan (AI) terbaru dari Apple.
Tantangan dalam Pengembangan Chip Modem
Mengembangkan chip modem sendiri bukanlah perkara mudah. Apple harus memastikan bahwa teknologinya kompatibel dengan ratusan operator seluler di berbagai belahan dunia.
Sejauh ini, hanya beberapa perusahaan teknologi global seperti Samsung Electronics, MediaTek, dan Huawei Technologies yang berhasil mengembangkan modem sendiri.
Selama bertahun-tahun, Apple mengandalkan modem dari Qualcomm, yang merupakan pemimpin industri dalam penyediaan modem untuk berbagai perangkat, termasuk Android dan Windows.
Apple sebelumnya pernah terlibat dalam sengketa hukum berkepanjangan dengan Qualcomm. Namun, pada 2019 kedua perusahaan menyepakati perjanjian pasokan baru setelah upaya Apple bekerja sama dengan Intel tidak menghasilkan hasil yang memadai.
Kini, dengan keyakinan tinggi terhadap inovasi internalnya, Apple memperkenalkan chip modem yang diklaim sebagai platform andalan di masa depan, mengantarkan perusahaan ke era baru dalam pengembangan teknologi seluler.