Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah bersiap menyalurkan dana bantuan sosial (bansos) bagi warga lanjut usia, anak-anak, dan penyandang disabilitas melalui program Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), serta Kartu Penyandang Disabilitas (KPD). Bantuan ini dijadwalkan cair sebelum momentum perayaan Idulfitri 1446 Hijriah/2025.
“Jadi, insaallah sebelum libur panjang, kami akan mencairkan Kartu Lansia Jakarta, Kartu Anak Jakarta, dan Kartu Penyandang Disabilitas selama tiga bulan yaitu Januari, Februari, Maret,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Premi Lasari, dalam rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI di Jakarta Pusat, Rabu.
Setiap penerima manfaat akan memperoleh dana sebesar Rp900 ribu, yang merupakan akumulasi dari pencairan Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan pertama di tahun ini.
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) per September 2024, jumlah penerima bansos tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya, yakni mencapai 219.252 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 171.010 orang merupakan penerima KLJ, sementara 27.352 orang termasuk dalam kategori penerima KAJ, dan 20.890 orang tergolong penerima KPD.
“Kami berusaha dari jumlah kuota bansos Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) 2025 tidak berkurang dari 2024. Jadi, 2024 bansos kita tetap 219.252 orang,” kata Premi.
Namun, jika dibandingkan dengan tahun 2018, nilai bantuan yang diterima masyarakat mengalami penurunan. Pada tahun tersebut, setiap penerima memperoleh Rp600 ribu per bulan, tetapi jumlah penerima saat itu hanya 28.393 orang.
Untuk memastikan ketepatan sasaran, Dinas Sosial DKI Jakarta melakukan proses verifikasi langsung di lapangan. Langkah ini bertujuan menilai kelayakan penerima manfaat, baik yang telah terdaftar sebelumnya maupun calon penerima baru, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat guna dan tepat sasaran.
