Gerhana Bulan Total Maret 2025 Akan Menyapa Amerika dan Eropa

Rohmat

Pada malam tanggal 13 hingga 14 Maret 2025, langit akan dihiasi oleh sebuah peristiwa astronomi yang menakjubkan.

Gerhana bulan total akan terlihat secara sempurna di kawasan Amerika serta beberapa bagian Eropa.

Sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.

Dilansir dari detikNews, kejadian luar biasa ini menandai gerhana bulan total pertama dalam periode 2025-2026 setelah sebelumnya terakhir kali terjadi pada tahun 2022.

Para pengamat langit di Amerika Utara akan mendapatkan kesempatan terbaik untuk menikmati momen langka ini.

Gerhana bulan total terjadi ketika Bumi berperan sebagai penghalang yang menghalangi cahaya Matahari mencapai Bulan.

Dengan demikian, ketiga benda langit—Matahari, Bumi, dan Bulan—berada dalam satu garis lurus.

Saat peristiwa ini berlangsung, muncul pula fenomena yang dikenal sebagai “Blood Moon”, di mana Bulan terlihat berwarna merah pekat seperti permukaan tembaga yang terbakar.

Mengacu pada buku Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari karya Farah, fenomena ini terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu umbra dan penumbra.

Umbra merupakan wilayah gelap total karena seluruh cahaya Matahari terhalang.

Penumbra adalah daerah yang lebih redup akibat sebagian cahaya Matahari masih bisa menembusnya.

Ketika Bulan sepenuhnya memasuki umbra, maka terjadilah gerhana bulan total.

Pada tahap ini, Bulan akan terlihat meredup, bahkan hampir gelap, karena tidak menerima cahaya langsung dari Matahari.

Namun, sebagian cahaya Matahari masih dapat menembus atmosfer Bumi dan membiaskan warna merah ke permukaan Bulan.

Hal tersebut menciptakan tampilan khas yang sering disebut sebagai “Bulan Merah Darah”.

Gerhana bulan total biasanya terjadi satu hingga dua kali dalam setahun.

Fenomena ini dapat diamati dari berbagai belahan dunia.

Also Read

Tags

Leave a Comment