Dalam upaya mengatasi krisis kekurangan tenaga kerja, dua negara besar, Jerman dan Jepang, menawarkan kesempatan luas bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia.
Kedua negara ini tengah menghadapi tantangan serius akibat menyusutnya jumlah penduduk usia produktif. Kondisi ini mendorong mereka untuk aktif merekrut tenaga kerja terampil dari luar negeri demi menjaga stabilitas ekonomi.
Mengutip laporan Deutsche Welle berdasarkan studi Bertelsmann Foundation, Jerman memerlukan sekitar 288.000 pekerja asing terampil setiap tahun hingga 2040 guna mencegah penurunan tajam dalam jumlah tenaga kerja nasional.
Kendati sudah mereformasi aturan terkait migrasi tenaga kerja, Jerman masih kekurangan sumber daya manusia terampil. Studi tersebut menegaskan bahwa solusi atas permasalahan ini bergantung pada kontribusi imigran.
Sementara itu, Jepang juga dihadapkan pada krisis serupa. Populasi yang semakin menua dan rendahnya angka kelahiran memperburuk defisit tenaga kerja. Negara ini berharap dukungan dari tenaga kerja asing, termasuk Indonesia, guna memperkuat pertumbuhan ekonomi mereka.
Naoya Shikano, Kepala Proyek Japan Association for Construction Human Resources (JAC), mengungkapkan, “Kami sangat mengharapkan bantuan tenaga kerja dari negara-negara tetangga, salah satunya Indonesia,” ujarnya di Jakarta pada Rabu, (11/12/24), seperti dikutip oleh Antara.
Kebutuhan ini juga diperkuat oleh laporan Reuters pada Juli 2024, yang memprediksi Jepang akan kekurangan hampir satu juta pekerja asing pada 2040 jika ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Untuk merespons permasalahan ini, Jerman dan Jepang telah membuka jalur resmi bagi tenaga asing melalui dua program unggulan.
Program Ausbildung di Jerman
Ausbildung adalah program pelatihan kejuruan yang menjadi jembatan bagi lulusan sekolah menengah untuk memperoleh keterampilan praktis dan teori guna meraih pekerjaan impian di Jerman. Program ini berlangsung selama 2,5 hingga 3 tahun, memadukan pembelajaran teori di Berufschule (sekolah kejuruan) selama dua minggu dan praktik kerja langsung selama dua minggu berikutnya.
Terdapat sekitar 350 bidang pelatihan Ausbildung yang diakui secara resmi di Jerman. Sertifikat Ausbildung memiliki validitas di seluruh Uni Eropa, sehingga membuka peluang kerja tidak hanya di Jerman, tetapi juga di negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.
Beberapa bidang Ausbildung yang populer meliputi:
- Kesehatan dan Keperawatan
- Teknik dan Mekanik
- Perhotelan dan Kuliner
- IT dan Teknologi Informasi
Manfaat dari mengikuti Ausbildung meliputi gaji bulanan sebesar 850-900 euro (sekitar Rp 14-22 juta) dan bebas biaya pelatihan. Gaji ini juga bebas pajak, kecuali jika melebihi 1.008 euro per bulan sesuai ketentuan pajak Jerman pada tahun 2025.
Syarat utama untuk mendaftar Ausbildung meliputi:
- Lulusan SMA/SMK
- Usia 18-30 tahun
- Menguasai bahasa Jerman (minimal level B1)
- Memiliki dokumen lengkap (CV, surat lamaran, ijazah, paspor)
Linimasa Persiapan Ausbildung:
- Belajar bahasa Jerman dan latihan wawancara: ± 6 bulan
- Ujian bahasa Jerman: ± 7-14 hari
- Persiapan dokumen: ± 2 bulan
- Melamar Ausbildung: ± 3 bulan
- Medical check-up: sesuai kebijakan perusahaan
- Wawancara kerja: sesuai kebijakan perusahaan
- Tanda tangan kontrak: sesuai kebijakan perusahaan
- Pembuatan visa: ± 3 bulan
- Berangkat ke Jerman: sesuai jadwal perusahaan
Program Tokutei Ginou di Jepang
Tokutei Ginou adalah skema visa khusus bagi pekerja terampil yang ingin bekerja di Jepang hingga lima tahun. Program ini menawarkan kesempatan untuk bekerja di bidang-bidang tertentu sesuai keahlian.
Beberapa bidang Tokutei Ginou yang diminati meliputi:
- Manufaktur
- Pertanian
- Perhotelan
Peserta Tokutei Ginou berhak mendapatkan gaji bulanan sekitar Rp 15-35 juta dan memperoleh hak serta kewajiban yang setara dengan warga lokal. Selain itu, mereka bisa berpindah bidang pekerjaan sesuai kebutuhan perusahaan dan kelayakan pribadi.
Persyaratan untuk mengikuti program Tokutei Ginou meliputi:
- Lulusan SMA/SMK
- Usia 18-35 tahun
- Lulus tes bahasa Jepang (JLPT N4 atau JFT A2)
- Lulus tes keterampilan kerja (Specified Skilled Worker)
- Tidak memiliki tato, obesitas, atau riwayat narkoba
- Tidak memiliki riwayat kriminal
Linimasa Persiapan Tokutei Ginou:
- Belajar bahasa Jepang dan keterampilan kerja: ± 6 bulan
- Ujian bahasa Jepang: sesuai jadwal penyelenggara
- Mendapatkan sertifikat JLPT: ± 2 bulan
- Ujian SSW: ± 3 bulan
- Pengumuman hasil tes: ± 1 bulan
- Melamar pekerjaan: ± 3-6 bulan
- Medical check-up: sesuai kebijakan perusahaan
- Tanda tangan kontrak: ± 3 bulan
- Pembuatan visa: ± 6 hari kerja
- Keberangkatan ke Jepang: sesuai jadwal pemerintah
Dengan adanya dua program unggulan ini, para pencari kerja dari Indonesia memiliki kesempatan emas untuk membangun karier internasional sekaligus memperkaya pengalaman profesional mereka di Jerman dan Jepang.