Washington, DC, telah menetapkan status darurat salju pada hari Minggu (5/1) setelah diprediksi bahwa sebuah badai salju yang intens akan melanda ibu kota negara Amerika Serikat.
Wali Kota Muriel Bowser mengimbau kepada penduduk untuk segera memindahkan kendaraan mereka dari Jalur Darurat Salju guna memperlancar upaya penanggulangan badai yang sedang berlangsung.
Status darurat ini diberlakukan mulai Minggu dan akan berlangsung hingga Selasa (7/1). Otoritas setempat mengingatkan bahwa salju tebal, hujan es, dan badai petir berpotensi menimbulkan gangguan signifikan di kawasan tersebut.
Di beberapa wilayah, rak-rak toko bahan pangan hampir habis terjual, dengan warga yang buru-buru membeli kebutuhan pokok seperti roti, daging, air, serta perlengkapan rumah tangga seperti tisu toilet dan handuk kertas.
Badai salju ini tidak hanya berdampak pada Washington DC, tetapi juga diprediksi akan memengaruhi sekitar 62 juta penduduk di wilayah bagian tengah dan timur Amerika Serikat.
Cuaca ekstrem yang sedang melanda diperkirakan akan membawa salju lebat, es berbahaya, hujan deras, serta badai petir yang sangat kuat.
Otoritas setempat memperkirakan dampak dari badai ini akan meluas ke 12 negara bagian, dengan kemungkinan besar terjadi pemadaman listrik secara besar-besaran.
Sementara itu, negara bagian dengan iklim lebih hangat juga diperkirakan akan merasakan dampaknya, terutama dengan kemunculan badai petir dahsyat yang berpotensi mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat.